Menjelang pertandingan melawan Manchester City di matchday kedua Liga Champions di Stade Louis-II (Rabu pukul 21.00), penyerang asal Denmark dari AS Monaco berbicara pada konferensi pers.
Liga Champions kembali bergulir di Monako. Setelah baru saja mencetak gol pertama musim ini saat pertandingan melawan Metz di Ligue 1 McDonald's (5-2), Mika Biereth kini bersiap menghadapi The Citizens dengan Monaco dalam kompetisi bergengsi tersebut pada Rabu malam ini, pada hari kedua fase grup. Untuk membahas pertandingan krusial ini, pemain asal Denmark ini tampil di depan media.
Adi Hütter tentang Mika Biereth
Pelatih Adi Hütter mengungkapkan, “Kami harus jujur, jika kami bisa bermain melawan Manchester City besok, itu sebagian besar berkat banyak gol yang dicetak Mika musim lalu. Dia membantu kami merebut posisi ketiga dan memastikan tiket Liga Champions dengan mencetak 13 gol dan memberi tiga assist di paruh kedua musim. Jadi dia memulai di Ligue 1 sebagai senjata yang sangat berbahaya!”
Lewat penampilannya, Biereth menunjukkan kualitasnya sebagai striker utama yang harus diandalkan. Pelatih menambahkan, “Kemudian dalam sepak bola, wajar mengalami masa-masa seperti ini. Mika adalah yang pertama tidak puas dengan situasi ini, tetapi di luar itu dia bekerja keras untuk tim, dan saya ingin mengucapkan selamat atas keterlibatannya. Saya juga yakin bahwa saat dia tampil dengan baik, itu karena kami hanya menjalani satu pertandingan per minggu. Sekarang, secara start musim ini, kami bermain setiap tiga hari, yang sangat berbeda. Tapi saya yakin, Mika akan menunjukkan bahwa dia kembali. Itu sifat dan caranya, jadi saya tidak khawatir tentang dia.”
Hütter menyampaikan bahwa saat ini tengah menjalani fase yang lebih menantang, di mana kepercayaan dirinya sebagai penyerang sedikit berkurang. “Tapi, dalam situasi seperti ini, kita harus tahu cara berlindung pada kerja keras dan tetap fokus,” katanya.
Perasaan Mika Biereth tentang Awal Musim
Biereth mengaku, “Dalam sepak bola, semua pemain, terutama pemain muda, sesekali mengalami masa-masa di mana performa sangat baik, dan lainnya yang lebih sulit. Saat ini, saya sedang menjalani salah satu fase yang lebih rumit di mana sebagai striker, kepercayaan diri sedikit menurun. Tapi saya percaya, dalam situasi seperti ini, kita harus menenangkan diri dan bekerja keras. Saya tidak banyak mendapatkan peluang mencetak gol belakangan ini, itu salah satu hal yang saya kritisi sendiri, dan harus memperbaikinya. Yang pasti, saya berlatih keras untuk mengembalikan performa dan kembali efektif.”
Dalam pertandingan terakhir melawan Metz, Biereth mencetak gol dengan assist sempurna dari Taki Minamino, yang membawa Monaco meraih kemenangan 5-2, memperlihatkan ketangguhan mereka di depan pendukung di Stade Louis-II.
Kepercayaan Diri dan Atmosfer di Stade Louis-II
Biereth percaya, “Saya merasa tim kami tetap memiliki semangat yang sama seperti saat saya pertama tiba di bulan Januari lalu. Kami sangat kuat di kandang, dan pertandingan besok adalah kesempatan lagi untuk membuktikan itu melawan tim besar. Pemain-pemain kami sangat bagus, dan jika bermain bersama dan memberi yang terbaik, saya yakin kita bisa meraih hasil sempurna. Atmosfer di Liga Champions memang istimewa, dan kami merasa sangat nyaman di Stade Louis-II, yang membuat pertandingan melawan Manchester City semakin menarik.”
Ia juga menambahkan, “Di tim ini, ada striker-striker hebat seperti Folarin Balogun, George Ilenikhena, dan Paris Brunner. Kami saling melengkapi, tapi mungkin butuh waktu agar semuanya berjalan lancar. Kami berjuang keras untuk itu.”
Baca juga: Liverpool dan Osimhen Duel Bersejarah di Liga Champions
Perkembangan Permainan dan Strategi
Biereth menyoroti perubahan dalam perannya di tim setelah kepergian Breel Embolo, yang selama ini menjadi rekan yang sangat cocok dengannya. “Walaupun berbeda dari musim lalu, di mana saya memiliki hubungan baik baik di dalam maupun di luar lapangan, tim tetap punya pemain serba bisa seperti Folarin, George, dan Paris. Butuh waktu untuk menyatukan semuanya, tapi kami berusaha sebaik mungkin.”
Saat berbicara tentang pengaruh pemain lain, dia menyatakan, “Tentang peluang bermain yang saya dapat musim lalu, itu cukup baru bagi tim bermain dengan striker seperti saya. Fokus terhadap saya semakin besar, yang merupakan perubahan signifikan. Sekarang, saya lebih terbiasa, tapi mungkin lawan juga semakin mengenal saya, jadi saya harus beradaptasi. Tapi, seperti bus di London, yang satu datang yang lainnya mengikuti, jadi saya tidak khawatir.”
Baca juga: Liverpool Ingin Ubah Tren di Liga Champions Melawan Galatasaray
Harapan dan Tantangan Melawan Erling Haaland
Sementara, Biereth menyanjung ketajaman Erling Haaland. “Saya rasa banyak orang, tidak hanya saya, mengagumi bakat dan kualitas Haaland di lapangan. Sebagai pemain muda, saya bisa belajar banyak dari memantau striker top seperti dia. Besok, saat bermain bersamanya, saya ingin melihat performa terbaiknya dan tentu saja, bersaing melawannya merupakan tantangan yang menarik, dan saya yakin rekan-rekan setim juga berpikir sama.”