‘This Liverpool team is soft’ – Fans react to ‘passive’ performance at Galatasaray

Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray

1 jam lalu | Daffa Nugraha | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Kekalahan Liverpool dari Galatasaray di Liga Champions memicu perdebatan panas. Para analis menyoroti kelemahan utama skuad, seperti sikap pasif dan kurangnya kekuatan fisik. Mereka menegaskan pentingnya perbaikan mendesak agar performa bangkit kembali. Statistika menunjukkan ketidakefisienan lini tengah dan rendahnya intensitas permainan. Pendapat ini memperlihatkan perlunya strategi dan usaha yang lebih keras dari seluruh pemain. Kekurangan fokus dan ketegasan telah membahayakan peluang Liverpool di kompetisi ini. Taktik yang buruk dan kurangnya semangat kompetitif harus segera diperbaiki agar harapan masih ada. Ini menjadi evaluasi penting bagi skuad dan pelatih menjelang tahap berikutnya. Tanpa perbaikan, risiko kegagalan akan terus membayang di depan mata. Para pengamat menegaskan, hanya melalui permainan lebih tangguh dan disiplin Liverpool dapat bangkit dari masa sulit ini.

Kekalahan Liverpool melawan Galatasaray dalam Liga Champions menimbulkan perdebatan panas di podcast Post Match Raw yang disiarkan di Anfield Index. Trev Downey, Dave Hendrick, dan Jim Boardman mengupas tampilannya yang dinilai kurang maksimal. Diskusi menyoroti kelemahan utama: perlakuan lemah, pasif, dan jauh dari harapan suporter terhadap performa tim.

Menurut Hendrick, Liverpool dianggap terlalu lembek. Ia menyatakan, “Lihat, tim Liverpool ini lembek. Tidak ada cara lain untuk melihatnya.” Ia menyoroti kurangnya kekuatan fisik di seluruh skuad, menambahkan, “Kecuali Virgil van Dijk, tidak ada pemain yang bisa dibilang benar-benar mendominasi lawan.”

Hendrick juga mengkritik dua aspek yakni pasifitas di lini tengah dan pola permainan yang kurang agresif. “Banyak pemain yang terlalu pasif. Pasif saat tidak punya bola, dan juga saat memilikinya. Hari ini terlalu banyak umpan ke belakang, ke samping, dengan enam sentuhan… kita terlalu pasif, baik saat menyerang maupun bertahan,” ujarnya.

Kurangnya Intensitas dan Fokus dari Liverpool

Trev Downey menegaskan bahwa Liverpool tampil tidak bergairah dan kurang mendesak. Ia mengomentari usaha pemain, “Sebagian besar dari mereka kalah dalam duel, dan lemahnya tackling cukup menyebalkan, bukan?”

Downey bahkan menyampaikan kekhawatiran terkait dampak jangka panjang dari penampilan ini. “Ini bukan hanya soal satu laga, tapi masalah mendalam yang harus segera diatasi manajer. Bisa saja musim ini berlalu begitu saja jika kita tidak segera memperbaiki,” katanya.

Kekurangan Konsentrasi dan Taktik yang Buruk

Jim Boardman mengungkapkan bahwa ketidakmampuan dalam berkonsentrasi dan pengambilan keputusan adalah faktor utama kegagalan. Ia menyebut, “Aku muak dengan passing yang buruk. Banyak kali kami melakukan pilihan buruk saat mengoper bola, bahkan saat mengoper ke belakang tidak cukup kuat dan akurat.”

Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (1)Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (1)

Boardman menegaskan bahwa kesalahan tersebut berakibat langsung pada hasil pertandingan. “Rasa-rasanya terlalu banyak kesalahan. Jika kita menguasai bola dengan baik, kita bisa mempertahankan penguasaan dan punya peluang lebih besar,” jelasnya.

Selain itu, dia menyoroti kurangnya ketangguhan dan kecerdikan dalam menghadapi situasi sulit, khususnya akibat pelanggaran yang terjadi di luar permainan. “Kita benar-benar kurang gesit dan cerdik, sebab mereka mendapatkan enam hingga tujuh tendangan bebas murah yang mematikan permainan. Kenapa kita tidak memanfaatkan tendangan bebas seperti itu lebih banyak?” tambahnya.

Baca juga: Real Madrid Tetap Kokoh di Liga Champions Setelah Kalahkan Kairat

Permainan Pasif dengan Perlu Perbaikan Mendesak

Keberhasilan atau kekurangan Liverpool dalam pertandingan ini menunjukkan kelemahan utama: kelembutan dan sikap pasif. Hendrick memaparkan statistik yang menunjukkan ketidakefektifan dari lini tengah, “Antara pemain starter, mereka hanya mampu memberikan lima kontribusi bertahan. Sedangkan gelandang bertahan kita hanya sekali memberikan kontribusi.”

Boardman akhirnya menekankan perlunya usaha lebih keras dan cerdas dalam bermain. “Banyak dari kita yang tidak cukup bekerja keras, dan ini bukan hanya soal berlari-lari. Tapi juga berkaitan dengan pikir dan strategi,” tegasnya.

Downey menyimpulkan kekesalan kolektif, terutama soal ketidakberdayaan pemain bintang. “Saya tidak mengerti kenapa kita membawa masuk dua pemain pengganti, lalu mereka tak banyak memberi dampak. Babak kedua membuktikan hal itu,” katanya.

Baca juga: Eintracht Frankfurt Tersungkur oleh Atletico Madrid 5-1

Kesimpulan

Dalam diskusi di Post Match Raw, tidak ada tempat bersembunyi. Suara Harrington, Hendrick, dan Boardman mencerminkan kekhawatiran yang tumbuh: kelemahan Liverpool yang lembek, lini tengah pasif, dan performa yang kurang memuaskan tak bisa lagi diabaikan. Hendrick mengingatkan, “Sampai kita mendapatkan pemain yang benar-benar keras dan tegas, masalah seperti ini akan terus berulang.”

Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (2)Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (2)

Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (3)Liverpool Dituntut Lebih Tangguh Setelah Kalah dari Galatasaray (3)

Tags: Liga Champions Liverpool Sepak Bola Galatasaray Analisis Tim Performansi

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan