Jakarta, KOMPAS.com - Aktris sekaligus mantan politisi Angelina Sondakh memberikan komentarnya mengenai praktik korupsi setelah menyaksikan pemutaran perdana film horor religi Jembatan Shiratal Mustaqim di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Angelina yang pernah tersandung kasus korupsi menilai film tersebut mampu menggambarkan esensi bagaimana seseorang bisa terjerumus dalam tindakan korupsi.
"Banyak sekali penyesatan-penyesatan dalam setiap kalimat yang akhirnya orang baik-baik bisa jadi enggak baik," ujarnya saat dimintai tanggapan di atas panggung.
Menurutnya, film produksi Dee Company ini menunjukkan secara gamblang bagaimana logika dibelokkan untuk membenarkan tindakan yang merugikan banyak pihak, terlihat dari dialog-dialog para karakter dalam film.
Angelina juga menggarisbawahi fokus cerita yang lebih banyak mengulas dinamika korupsi di lingkup eksekutif atau pemerintahan.
Dia menyebut meski film berhasil memaparkan satu metode praktik korupsi, namun dalam realitas, praktik tersebut beragam dan tidak terbatas pada satu cara saja.
"Penulisnya luar biasa, sutradaranya, tapi satu hal yang mungkin kita harus teliti tadi, yang dibocorin cara korupsinya cuman satu. Ini kan terkonsentrasi di wilayah eksekutif. Jadi kalau mau nyindir agak-agak ke legislatif, belum ada caranya tadi," ujarnya yang disambut tawa hadirin.
Walaupun begitu, Angelina mengapresiasi keberanian film ini yang mengangkat tema sangat relevan dan sarat pesan moral.
Ia memuji bagaimana film ini menunjukkan dampak besar dari korupsi yang sering tidak dilihat oleh masyarakat umum.
"Ketika kita korupsi itu kita tidak merugikan satu orang saja, tapi kita merugikan masyarakat dan mungkin ini juga yang enggak pernah terlihat," ungkap Angelina.
"Banyak kerugian yang masif dari tindakan korupsi itu yang memang akhirnya harus tenggelam agar supaya tidak menjadi bahan untuk dikonsumsi publik sehingga akhirnya masyarakat marah," tambahnya.
Pesan anti-korupsi yang diangkat Angelina sejalan dengan tujuan utama pembuatan film ini.
Baca juga: Joko Anwar Siapkan Film Baru tentang Cerita Rakyat Indonesia
Misi Sosial di Balik Film
Produser sekaligus CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani, menegaskan bahwa Jembatan Shiratal Mustaqim dibuat untuk membuka diskusi tentang korupsi sebagai dosa sosial.
"Film ini bukan hanya untuk mewujudkan visual, tapi membicarakan tentang korupsi. Korupsi adalah dosa besar, dosa sosial yang mereka merampas hak-hak rakyat, seperti yang ada di dalam film ini contohnya bencana alam," tutur Dheeraj saat ditemui.
Film ini disutradarai oleh Bounty Umbara dan dibintangi oleh Imelda Therinne, Raihan Khan, Agus Kuncoro, Mike Lucock, Eduward Manalu, serta Rory Ashari.
Jadwal tayang perdana di bioskop akan dimulai pada 9 Oktober 2024.