Perjalanan Liverpool di Liga Champions ke markas Galatasaray menimbulkan kekhawatiran terkait performa dan konsistensi tim. Salah satu pejabat senior mereka menyampaikan ketidakpuasan terhadap delivery tendangan set-piece Dominik Szoboszlai.
Awal musim yang cerah berkat sejumlah gol penentu di akhir pertandingan mulai memudar. Penampilan The Reds menurun dari standar tinggi yang biasa ditunjukkan di Anfield. Kesabaran suporter mulai diuji seiring menurunnya performa tim.
Difasilitasi oleh tekanan tinggi dari Galatasaray di Istanbul, Liverpool tampak kesulitan mengendalikan permainan. Meski menguasai bola lebih banyak, mereka gagal mengubah penguasaan lapangan menjadi peluang nyata, pola yang menjadi kekhawatiran di musim ini.
Thompson Kritik Tajam terhadap Szoboszlai
Eks kapten Liverpool, Phil Thompson, memberikan penilaian pedas terhadap penampilan Szoboszlai dalam laga melawan Galatasaray. Dalam podcast resmi klub, dia menyoroti kegagalan pemain asal Hongaria ini dalam situasi tendangan sudut.
“Saya rasa itu poin yang bagus, kamu harus selalu menempatkan bola di posisi yang tepat,” kata Thompson. “Kalau saya ingat tiga tendangan sudut pertama, sepertinya Dominik tidak melewati pemain pertama, yang sangat frustrasi. Dari sisi lain, ada satu yang seharusnya dikawal oleh Ibrahima Konaté, tapi dia malah membenturkan kepala penuh ke bola. Total ada 27 tendangan sudut, kamu harus tampil lebih bagus jika ingin menciptakan peluang mencetak gol.”
Ini mencerminkan perubahan besar dalam pandangan. Beberapa minggu lalu, Szoboszlai dipuji sebagai pemain revolusi oleh sesama pemain dan pelatih. Versatilitasnya membuat dia dipasang di berbagai posisi, bahkan sempat dimainkan sebagai full-back di awal musim. Namun, performanya belakangan menurun, menimbulkan pertanyaan soal posisi terbaiknya dalam sistem pelatih Arne Slot.
Baca juga: Kekalahan Beruntun Tim Belgia di Liga Champions
Kekalahan Melawan Galatasaray Tingkatkan Kekhawatiran Taktis
Penampilan Liverpool di Istanbul menunjukkan ketidakjelasan dalam menciptakan peluang di lini serang. Meski banyak mengirim umpan dari sayap, hasil akhirnya minim. Hal ini memanfaatkan keberanian rival, yang semakin percaya diri meningkat saat pertandingan berlangsung, dan menekan Liverpool yang kesulitan mempertahankan tekanan.
Sementara Szoboszlai mendapat kritik terhadap performa set-piece-nya, permasalahan yang lebih luas adalah struktur tim. Rotasi lini tengah yang belum mampu mengendalikan permainan, serta lini belakang yang rentan, menjadi masalah utama. Struggles Konaté menjadi gambaran dari unit belakang yang kehilangan kepercayaan diri dan gagal melindungi keunggulan tipis mereka.
Baca juga: Barcelona Pastikan Duel Liga Champions Melawan Olympiacos di Montjuic
Persiapan Melawan Chelsea di Panggung Penting
Selanjutnya, fokus beralih ke pertandingan melawan Chelsea di Stamford Bridge. Meski tidak sempurna, Liverpool harus menghindari kekalahan lagi. Absennya Cole Palmer karena cedera cukup membantu, tetapi kehadiran Joao Pedro dan antusiasme suporter rumah menambah tekanan.
Untuk Liverpool, tantangannya dua arah: mengembalikan ritme permainan dan mempertegas soliditas pertahanan. Pelatih Slot dianggap harus segera melakukan penyesuaian. Kata-kata Thompson mengingatkan bahwa margin kecil, seperti kualitas tendangan sudut, bisa menjadi faktor penentu di level ini.
Musim Liverpool belum dalam keadaan krisis, namun tanda-tanda peringatan sudah muncul. Tanpa eksekusi yang lebih tajam dan performa optimal dari pemain kunci seperti Szoboszlai, malam di Galatasaray bisa menjadi kebiasaan yang harus mereka antisipasi.
Tags: Liga Champions Liverpool Galatasaray Pertandingan penting Kritik Szoboszlai