Chair of the Germany's Evangelical Church (EKD) Council Bishop Kirsten Fehrs speaks to those present at the introductory service for the new President of the Westphalian Church. David Inderlied/dpa

EKD Serukan Persatuan Lawan Sentimen Anti-Semit dan Muslim

1 jam lalu | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

Gereja Protestan Evangelikal Jerman menyerukan persatuan menolak sentimen anti-Semit dan Muslim jelang peringatan dua tahun serangan Hamas. Mereka menyatakan kritik konflik jangan berujung kekerasan. Dampak perang di Gaza dirasakan global. Ketegangan meningkat dengan tuduhan terhadap Yahudi dan Muslim. Pernyataan ini menegaskan penolakan terhadap kekerasan dan diskriminasi. Serangan 7 Oktober memicu kekerasan besar dan pengungsi. Banyak warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak konflik dimulai.

Gereja Protestan Evangelikal Jerman (EKD) pada hari Jumat menyerukan agar masyarakat bersatu menolak sentimen permusuhan terhadap Yahudi dan Muslim menjelang peringatan kedua serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Para pemimpin 20 gereja regional mengingatkan bahwa kritik terhadap pemerintah atau pihak yang terlibat dalam konflik tidak boleh berujung pada serangan verbal maupun kekerasan terhadap warga—baik terhadap warga Palestina, Muslim, maupun Yahudi.

Dalam pernyataan bersama, mereka menegaskan bahwa dampak perang di Gaza terasa tidak hanya di Jerman tetapi di seluruh dunia.

"Bentuk anti-Semitisme yang terbuka dan kekerasan, khususnya yang berkaitan dengan permusuhan terhadap Yahudi karena Israel, jelas terlihat," ujar ketua dewan EKD Kirsten Fehrs dan para pemimpin gereja regional.

Mereka menambahkan bahwa hak eksistensi Israel pun dipertanyakan, dan bahwa warga Palestina serta Muslim sering kali menerima tuduhan berlebihan terkait kedekatan dengan terorisme atau Hamas.

Situasi ini dianggap tidak dapat diterima, ditegaskan dalam pernyataan tersebut.

Semua komunitas gereja dan warga diajak untuk "tegas menolak segala bentuk pengucilan, permusuhan, dan kekerasan," tambah mereka.

Serangan hari Jumat, 7 Oktober 2023, menjadi titik kembali kekerasan di wilayah tersebut, saat ratusan pejuang milisi Palestina Hamas dan kelompok terkait menyerbu wilayah selatan Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta menyandera lebih dari 250 warga yang kemudian dibawa ke Jalur Gaza, memicu konflik terkini.

Sejak awal konflik, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di kawasan pesisir yang terkepung itu, menurut otoritas kesehatan yang dikendalikan Hamas.

Tags: Konflik Gaza Perdamaian Hamas Gereja Jerman Anti-Semit Muslim

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan