Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pengalamannya selama berkarier di dunia politik telah membentuk sikap dan pandangannya. Ia mengakui pernah dikepung oleh elit politik dan mengalami kekalahan. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan motivasi kepada ratusan anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang sedang mengikuti kegiatan diklat di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta.
Bahlil menyatakan, "Kalah pun pernah. Dikepung pun oleh elite pernah. Jadi kalau elite mengepung saya, sudah biasa itu, bukan barang baru bagi saya." Ia juga menambahkan dengan senda gurau, "Dalam bahasa kita orang timur, 'om suka itu, om suka'", yang diartikan sebagai sikap biasa menghadapi tantangan politik.
Baca juga: AMPG targetkan rekrut 2 juta kader muda jelang Pemilu 2029
Pesan untuk Generasi Muda Golkar
Lebih jauh, Bahlil mengingatkan kader-kader muda Partai Golkar agar menikmati setiap proses dalam perjalanan menjadi seorang politikus. Ia menekankan bahwa kematangan dalam memimpin sangat bergantung pada pengalaman yang dilalui, bukan sekadar pencapaian instan.
"Jangan pernah bersungut dan selalu bertanya, 'apa yang AMPG berikan pada saya', tapi tanyalah pada diri kalian apa yang telah kalian berikan pada AMPG," katanya. Pernyataan ini menggambarkan pentingnya kontribusi pribadi bagi kemajuan organisasi.
Baca juga: Kunjungan Paus Fransiskus Cetak Sejarah di Indonesia
Proses dan Konsistensi dalam Mencapai Kemakmuran
Bahlil menambahkan bahwa meraih kemakmuran bukanlah proses yang dilakukan secara cepat dan instan, melainkan melalui langkah-langkah yang panjang dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa sejak dulu, keberhasilan tidak bergantung pada latar belakang keluarga, seperti anak jenderal, konglomerat, menteri, atau anggota DPR.
"Tidak ada yang instan, enggak ada lagi ini anak jenderal, anak konglomerat, ini anak menteri, ini anak anggota DPR, ini enggak ada lagi," tegasnya. Pesan ini mengingatkan bahwa keberhasilan dalam politik maupun kehidupan harus berasal dari proses dan usaha yang nyata, bukan semata-mata karena status sosial.
Tags: Politik Indonesia motivasi Golkar Bahlil Lahadalia Kader Muda