Pemain andalan WNBA, Caitlin Clark, turut memberikan dukungan bagi Napheesa Collier yang akhir-akhir ini mengkritik kepemimpinan liga, serta menegaskan pentingnya kepemimpinan dalam situasi negosiasi perjanjian kerja bersama (CBA) yang mencapai jalan buntu menjelang batas waktu 31 Oktober.
Clark menegaskan, “Ini adalah momen paling penting dalam sejarah liga ini, yang telah berjalan selama lebih dari 25 tahun, dan ini adalah saat kita harus memanfaatkannya.”
“Itu yang ingin saya katakan. Phee sudah mengungkapkan semuanya, apa yang dia katakan dan poin yang dia sampaikan,” ujar Clark dalam sebuah wawancara.
Ucapan kontroversial dan respons dari kepengurusan liga
Clark menjadi pusat perhatian setelah Collier mengungkap pernyataan kontroversial yang diduga menunjukkan pandangan engelbert terhadap nilai pemain, termasuk Clark, Angel Reese, dan Paige Bueckers. Clark menyampaikan bahwa dia tidak menyadari sebelum Selasa bahwa Engelbert diduga mengatakan kepada Collier dalam rapat tertutup bahwa, “Caitlin harus bersyukur karena dia mendapatkan $16 juta di luar lapangan karena tanpa platform yang diberikan WNBA, dia tidak akan mendapatkan apa pun.”
Clark juga mengaku belum menerima respons apapun dari Engelbert setelah pernyataan Collier menjadi viral. Engelbert sendiri kemudian merespons dalam sebuah pernyataan, menyebut bahwa dia “kecewa terhadap cara Napheesa menggambarkan percakapan dan kepemimpinan liga kami.”
Clark, yang menjadi salah satu bintang utama di liga sejak masa kuliahnya di Iowa, menegaskan bahwa pemain saat ini membangun merek mereka sejak di bangku studi dan membawa pengaruh tersebut ke WNBA. “Anak muda yang bergabung ke liga saat ini sudah membawa nilai itu, dan mereka mulai membangun merek mereka di universitas,” tutur pemain yang musim ini meraih 78.066 dolar AS dari kontrak rookie selama dua tahun dari empat tahun.
Dia menambahkan, “Itu adalah perubahan besar dan akan terus berkembang. Ini adalah momen terbesar dalam sejarah WNBA, dan setiap orang yang berkuasa harus bertanggung jawab untuk memastikan permainan ini berada dalam kondisi terbaik ke depannya, terutama terkait CBA dan kesejahteraan pemain. Kami harus membangun liga agar tetap hebat selama bertahun-tahun ke depan.”
Caitlin Clark backed comments made by Napheesa Collier, who ripped WNBA leadership earlier this week. AP
Baca juga: Caitlin Clark Tepati Tantangan WNBA dan Komisioner Cathy Engelbert
Kritik Pedas terhadap Kepemimpinan dan Ketegangan CBA
Keluhan terhadap kepemimpinan liga muncul dari pemain lainnya, seperti Sophie Cunningham yang mengkritik sistem pengadilan dan kepemimpinan liga yang ia nilai gagal memenuhi harapan. “Pemimpin dari atas sampai bawah harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya. “Banyak orang di posisi kekuasaan di WNBA yang mungkin hebat dalam bisnis, tapi mereka tidak tahu apa-apa tentang bola basket.”
Cunningham menyebut bahwa dirinya “tidak begitu menyukai kepemimpinan kami,” dan menambahkan, “Mereka gagal sebagai liga dan sebagai pemain, dan yang paling menyedihkan, Cathy selalu memosisikan diri sebagai pusat perhatian, padahal seharusnya tidak.”
Sejumlah pemain sepakat bahwa proses negosiasi CBA semakin memanas dan bisa berujung pada penghentian pertandingan setelah musim ini jika kesepakatan belum tercapai. Mereka menunggu pertemuan penting yang dijadwalkan Kamis sore untuk memperbarui perkembangan negosiasi tersebut.
Baca juga: Keputusan Pemain Indiana Fever Menyambut Musim Offseason 2026
Situasi Persaingan dan Harapan di Masa Depan
Ketidakcocokan antara serikat pemain dan pengurus liga terutama terkait model pembagian pendapatan yang adil, terutama dengan adanya kontrak hak siar media bernilai 2,2 miliar dolar AS untuk 11 tahun mulai 2026, serta investasi besar dari tim ekspansi di Cleveland, Detroit, dan Philadelphia yang menghabiskan 250 juta dolar AS untuk bergabung.
Kenaikan penonton televisi sebesar 23 persen, peningkatan tertinggi dalam dekade terakhir, penjualan merchandise yang mencetak rekor baru, serta pertumbuhan popularitas liga menjadi indikator positif yang menandakan perkembangan pesat WNBA. Meski begitu, draft ekspansi, pembebasan pemain, dan draft perguruan tinggi yang dijadwalkan April masih menunggu kejelasan jika kesepakatan CBA tidak segera tercapai.
Para pemain dan pihak manajemen sama-sama tidak ingin menunda musim depan, tetapi potensi penghentian pertandingan tetap ada jika jalan buntu berlanjut. Cunningham menegaskan, “Saya jamin kami tidak akan bermain sampai mereka memberikan apa yang kami layak dapatkan. Saat ini, jalan itu nampaknya yang akan diambil, dan ini keputusan paling bodoh secara bisnis dan olahraga, melihat momentum yang sedang diraih W.”
WNBA commissioner Cathy Engelbert was ripped over her “negligent” governance. Getty Images
WNBA fans are not pleased with Cathy Engelbert. Brian Prahl / SplashNews.com
Caitlin Clark with fans during the playoffs. NBAE via Getty Images