Caitlin Clark, Sophie Cunningham back Napheesa Collier’s critique of WNBA leadership

Star WNBA Kritisi Kepemimpinan Liga dan Perbaikan Officiating

1 jam lalu | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Napheesa Collier menyuarakan kritik terhadap kepemimpinan WNBA. Clark dan Cunningham menambah suara menyuarakan perlunya perubahan. Mereka menyoroti masalah officiating dan hubungan dengan pemain. Pemulihan Clark dari cedera menjadi fokus utama. Isu ini menandai momen penting dalam sejarah liga.

Hanya dua hari setelah Napheesa Collier dari Minnesota Lynx menyuarakan kritik terhadap kepemimpinan WNBA, guards Indiana Fever, Caitlin Clark dan Sophie Cunningham, turut menyampaikan pendapat mereka mengenai isu tersebut, termasuk manajemen liga, wasit, dan negosiasi kontrak bersama.

Dalam wawancara pasca musim di hari Kamis, setelah kekalahan tim mereka dari Las Vegas Aces di semifinal WNBA dua hari sebelumnya, Clark menunjukkan sikap yang lebih hati-hati terhadap topik tersebut. Namun, Cunningham melangkah lebih jauh dengan secara terbuka menyampaikan kritik terhadap Komisaris WNBA, Cathy Engelbert.

Kritik Pedas terhadap Kepemimpinan Liga

"Saya rasa mereka gagal dalam memimpin liga, dan pasti gagal sebagai pihak yang mewakili pemain," kata Cunningham. "Segala yang dikatakan Napheesa (Collier), kami semua merasakan hal yang sama dan akan mendukungnya. Itu cukup kuat dari dia, dan banyak dari kami yang juga sudah menyampaikan hal serupa. Tapi, ketika itu diungkapkan oleh pemain sekelas dia, artinya kami serius."

Mantan pemain ini menambahkan, "Sangat memalukan kalau dia (Engelbert) selalu membahas dirinya sendiri, padahal seharusnya tak ada hubungannya sama sekali."

Sementara itu, Clark memuji Collier dan menyebutnya sebagai pemain yang sangat berharga. "Apa yang perlu dipahami adalah bahwa kita memerlukan kepemimpinan yang kuat di semua level. Ini adalah masa yang sangat penting dalam sejarah liga, yang telah berjalan selama lebih dari 25 tahun, dan ini adalah momen yang harus kita manfaatkan."

Baca juga: Klarifikasi dan Kritik Mewarnai Negosiasi CBA WNBA Terkini

Reaksi Pemain Terkenal dan Dukungan terhadap Collier

Pengakuan dari Clark dan Cunningham datang setelah beberapa pemain bintang lain menunjukkan dukungan mereka terhadap Collier, yang merupakan Wakil Presiden WNBPA dan pernah menyebut kepemimpinan WNBA sebagai "yang terburuk di dunia".

"Saya selalu akan mendukung Phee," ujar A’ja Wilson, yang telah meraih MVP sebanyak empat kali, dalam sesi media. Wilson menyebut Collier sebagai "pebisnis yang profesional" dan menyatakan bahwa dia "memiliki urusannya sendiri".

Clark menolak komentar terkait apakah dia pernah berinteraksi langsung dengan Engelbert. Sebaliknya, dia menyampaikan bahwa penting bagi liga untuk memperbaiki hubungannya dengan para pemain.

"Yang terpenting dalam kepemimpinan, baik di WNBA maupun dunia bisnis besar, adalah hubungan dan rasa peduli terhadap orang-orang di sekitarmu," tutur Clark. "Entah itu hubungan dengan pihak manajemen, atau dengan rekan setim, semuanya sangat vital dalam kepemimpinan."

Baca juga: Kontroversi di WNBA: Napheesa Collier Serang Komisaris Cathy Engelbert

Kebutuhan Perbaikan dan Fokus Pemulihan Clark

Sementara itu, Cunningham menyoroti perlunya liga memperbaiki kriteria wasit dan menyarankan penempatan lebih banyak mantan pemain di posisi manajemen yang bisa membimbing proses tersebut.

"Kriteria harus diperbarui. Mereka yang berada di posisi tersebut sebenarnya mampu mengubahnya, tapi mereka tidak mengerti basket," ungkap Cunningham. "Mungkin juga, kami sebagai pemain harus melangkah ke posisi itu setelah pensiun untuk memperbaiki liga dan meningkatkan permainan. Apa bentuknya, saya belum tahu, tapi saya yakin perubahan harus terjadi."

Selain isu kepemimpinan dan negosiasi kontrak, perhatian Clark saat ini adalah proses pemulihan dari cedera. Ia terakhir bermain pada 15 Juli karena cedera otot pangkal paha, lalu pada Agustus mengalami keseleo pergelangan kaki yang menurutnya merupakan salah satu yang terparah yang pernah dialaminya.

Namun, Clark menyatakan kondisi kesehatannya kini membaik dan merasa sangat baik dalam beberapa minggu terakhir. "Saya berusaha keras kembali ke kondisi terbaik dan bangga dengan prosesnya," ujarnya.

Clark berencana mengambil istirahat selama satu minggu untuk memulihkan tenaga, namun ingin menjaga kemajuan yang sudah dicapai agar bisa mengikuti permainan lima lawan lima di bulan ini sebagai tes kemampuan kembali. Ia menargetkan kembali dalam kondisi penuh percaya diri dan fisik yang prima dalam persiapan mengikuti kegiatan Timnas Basket Amerika Serikat.

"Perbedaan besar antara hanya berdiri dan menembak foul shots dengan berlari di lapangan sangat signifikan. Itulah mengapa latihan lima lawan lima sangat penting, begitu juga kontak fisik," jelas Clark.

Cunningham menambahkan bahwa pemain NBA telah menghubungi mereka terkait masalah wasit, yang memperkuat kekesalan pemain WNBA terhadap kualitas officiating. Ia mengakui bahwa permainan saat ini telah mengalami perubahan positif, tapi masalah officiating tetap menjadi hambatan dan berpotensi menyebabkan cedera.

"Saat kami bertanding di lapangan seperti medan perang dan kesalahan wasit membuat suasana menjadi tidak menyenangkan, itu menunjukkan sesuatu. Liga ini tidak menyenangkan untuk disaksikan karena kami cuma berusaha bertahan dan menghindari cedera," katanya.

Artikel ini awalnya dipublikasikan oleh The Athletic. Kontingen Indiana Fever dan WNBA terus berjuang memperbaik standar dan memperkuat posisi pemain di liga.

Tags: WNBA kepemimpinan Officiating pemain basket wanita Isu Liga

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan