Saat WNBA dan serikat pemainnya bersiap menghadapi potensi lockout terkait negosiasi kontrak kolektif baru, suara keras muncul dari pemain dan penggemar yang menyoroti pengaruh dan kebijakan komisaris Cathy Engelbert. Salah satu isu yang memanas adalah komentar yang diduga dilontarkan Engelbert mengenai superstar Indiana Fever, Caitlin Clark.
Napheesa Collier mengungkapkan bahwa dia mendengar langsung komentar yang menyudutkan Clark, menyebut pemain muda itu seharusnya bersyukur atas penghasilan di luar WNBA dan menyampaikan bahwa liga memberi kesempatan untuk mencapai keberhasilan tersebut. Dalam wawancara yang sama, Collier menambahkan, “Saya bertanya bagaimana dia berencana memperbaiki kenyataan bahwa pemain seperti Caitlin [Clark], Angel [Reese], dan Paige [Bueckers], yang jelas menjadi penggerak pendapatan terbesar liga, mendapatkan penghasilan yang sangat kecil di tahun-tahun awal karir mereka. Responnya adalah, ‘Caitlin harus bersyukur dia mendapatkan $16 juta di luar lapangan, karena tanpa platform yang diberikan WNBA, dia tidak akan menghasilkan apa-apa.’ Dalam percakapan itu, dia juga mengatakan, ‘Pemain harus berlutut dan berterima kasih atas kesepakatan hak media yang saya buatkan untuk mereka.’”
Clark menanggapi tudingan Collier dan memuji keberanian serta kejujuran rekannya tersebut. Clark menyebutnya sebagai momen penting bagi sejarah WNBA. “Saya sangat menghormati Phee… dia membuat banyak poin yang valid. Phee mengatakan semuanya… Ini benar-benar saat paling penting dalam sejarah liga ini,” katanya minggu ini.
Respons tajam Collier dan Clark menunjukkan ketegangan yang berkembang antara pemain dan pengambil keputusan di liga. Penggemar dan analis memperlihatkan dukungan kepada kedua pemain tersebut dan menyatakan kekhawatiran terhadap arah yang diambil oleh Engelbert.
Baca juga: Star WNBA Kritisi Kepemimpinan Liga dan Perbaikan Officiating
Respek dan Dukungan dari Penggemar
Penggemar WNBA sejak lama menunjukkan ketidakpuasan terhadap Engelbert. Melihat Collier dan Clark bersatu dalam menyuarakan isu ini membuat banyak orang optimis akan perubahan positif yang bisa terjadi dalam waktu dekat. Salah satu pengguna media sosial menulis, “Ini dia… wajah liga mendukung Napheesa Collier… sekarang giliran Cathy Engelbert!”
Penggemar lain menyatakan, “Para pemain WNBA sangat pintar. Mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan, bahkan jika harus melakukan aksi mogok… meskipun sembilan bulan cukup untuk mencapai kesepakatan. NBA dan investor tidak punya pilihan lain karena WNBA sedang menjadi peluang investasi yang nyata, terbukti dari kenaikan nilai tim dan ekspansi liga.”
Seruokes dan komentar lainnya menyebutkan, “Collier mengatakn yang sebenarnya. Clark mendukung. Sekarang, kantor komisaris sedang menjalani mimpi buruk PR.”
Gambar yang beredar menunjukkan Caitlin Clark dan Cathy Engelbert berpose di acara draft WNBA 2024 di Brooklyn, New York, yang menandai kehadiran Clark sebagai pemain pilihan pertama dari Indiana Fever.
Dalam beberapa komentar, pengguna bahkan menyatakan bahwa Engelbert harus mulai mencari pekerjaan lain dan bahwa dia perlu mendapatkan “pemeriksaan realitas” agar tidak kehilangan posisinya dalam waktu dekat.
Sementara itu, negosiasi kontrak kolektif yang belum mencapai kata sepakat ini memicu kekhawatiran akan terjadinya lockout panjang, yang akan menimbulkan isu yang jauh lebih besar dari sekadar komentar Clark dan Collier. Ketegangan ini diprediksi akan berdampak luas bagi masa depan liga dan hubungan antara pemain dan pengelola.
Isu ini sebelumnya dilaporkan oleh The Spun pada 2 Oktober 2025 dan menjadi sorotan utama di bagian WNBA.
Tags: WNBA Caitlin Clark Negosiasi Napheesa Collier lockout Kritik Komisaris