Aktris Enzy Storia menyatakan bahwa film terbarunya berjudul Yakin Nikah memiliki koneksi emosional yang kuat dengan penonton Indonesia. Ia percaya cerita yang diangkat dalam film ini mencerminkan situasi yang juga sering ditemui oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, dimana angka pernikahan semakin menurun dan banyak orang mulai sadar akan pentingnya kesiapan dalam menikah.
Enzy Storia, yang juga dikenal sebagai istri Molen Kasetra, menambahkan bahwa ia sendiri merasakan perubahan pola pikir orang di sekitarnya, semakin menyadari bahwa pernikahan membutuhkan persiapan dan bukan sesuatu yang harus dilakukan buru-buru, terutama bagi mereka yang masih muda. Ia menegaskan, "Karena orang-orang kayak lebih ngerasa kalau nikah itu tidak perlu dalam waktu yang masih muda, enggak usah buru-buru, butuh kesiapan yang tinggi. Yang penting yakin sama diri sendiri dulu."
Lebih jauh, Enzy menegaskan bahwa kebahagiaan tidak semata-mata bisa didapatkan melalui pernikahan. Menurutnya, "In this economy juga orang-orang ngerasa kebahagiaan juga bisa dari banyak, dari teman mungkin, bukan dari pasangan, padahal sebenarnya menikah juga tidak menyeramkan itu kalau kita ketemu sama orang yang tepat dan udah selesai sama diri kita, menurut aku."
Baca juga: Sejarah dan Kondisi Studio Alam TVRI Depok Terkini
Sinopsis Film Yakin Nikah
Film Yakin Nikah mengisahkan Niken, yang diperankan oleh Enzy Storia, seorang wanita yang dihadapkan pada pilihan menikah. Ia merasa ragu terhadap calon pasangan yang ada, namun di saat yang sama, mantan kekasihnya muncul dan berusaha memperbaiki hubungan mereka di masa lalu. Kisah ini mengeksplorasi dinamika perasaan dan perjuangan Niken dalam menentukan keputusan terbaik.
Pemeran lainnya dalam film ini meliputi Maxime Bouttier sebagai calon pasangan Niken, Jourdy Pranata, Agnes Naomi, Amanda Rigby, Tora Sudiro, dan Ersa Mayori. Film ini menampilkan adegan-adegan yang menonjolkan konflik batin dan proses pencarian jati diri para tokoh.
Yakin Nikah dijadwalkan tayang di bioskop mulai 9 Oktober 2025. Kehadiran film ini diharapkan mampu menggambarkan realitas masyarakat dan memberikan gambaran bahwa kebahagiaan tidak selalu berpusat pada pernikahan, namun tergantung kesiapan dan pemahaman diri masing-masing.