Marseille appear the only side in Ligue 1 in a position to pounce if Paris Saint-Germain slip up this season (Christophe Simon)

Perjalanan Panjang PSG dan Tantangan Sengit Liga Prancis

1 jam lalu | Arka Putra | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

PSG menang di Liga Champions, tetapi tantangan lain di Ligue 1 semakin nyata. Persaingan ketat di papan atas memperkaya musim ini. Marseille, Monaco, dan Lyon sedang berjuang meraih posisi terbaik.

Paris Saint-Germain (PSG) usai meraih kemenangan gemilang di Liga Champions melawan Barcelona, namun ada sinyal bahwa musim ini bisa menjadi kesempatan terbaik bagi klub lain untuk merebut gelar Ligue 1.

Sejak diakuisisi oleh Qatar Sports Investments pada 2011, PSG telah mendominasi sepak bola nasional dengan memenangkan 11 dari 13 gelar terakhir di Ligue 1.

Rekord pendapatan mereka, sebesar 806 juta euro pada tahun lalu, menjadikan mereka klub dengan pendapatan tertinggi ketiga di dunia sepak bola, mengungguli semua klub lain di Prancis.

Namun, musim 2024/25 yang epik telah menyita banyak tenaga dari tim asuhan Luis Enrique. Keberhasilan mereka meraih trofi Liga Champions pertama, plus treble domestik dan perjalanan ke final Piala Dunia Antarklub, berlangsung selama 11 bulan dan menuntut 65 pertandingan.

Akibat kelelahan, klub ini mulai merasakan dampaknya, seperti yang terlihat dari kondisi Ousmane Dembele yang sedang cedera. Sejumlah pemain penting terkena cedera, menunjukkan kedalaman skuad mereka yang terbatas.

Kesulitan mempertahankan gelar Liga Champions dan posisi terdepan di Ligue 1 membuat PSG harus fokus tajam agar tetap bersaing. Kekalahan 1-0 di Marseille beberapa waktu lalu membuktikan mereka tidak tak terkalahkan.

Baca juga: Villarreal Imbangi Juventus 2-2 Dalam Duel Ketat Liga Champions

Persaingan Ketat di Puncak Klasemen Ligue 1

Saat ini, PSG hanya unggul selisih gol atas Lyon di puncak klasemen Ligue 1, sementara Marseille, Monaco, dan Strasbourg berada dalam jarak tiga poin.

"Lumrah jika dalam satu musim kita kehilangan beberapa pertandingan," tegas Luis Enrique setelah kekalahan dari Marseille. Ia menambahkan, keunggulan 19 poin dari gelar juara musim lalu menunjukkan margin kemenangan yang cukup besar.

Persaingan untuk gelar musim ini memang terbuka lebar. Marseille berada dalam posisi terbaik, usai meraih kemenangan mengesankan di Strasbourg dan mengalahkan Ajax di kompetisi Liga Champions.

De Zerbi menurunkan 28 pemain pada musim ini, jauh lebih banyak dari PSG yang hanya 22 pemain, dan dia dikenal sebagai pelatih yang mampu memanfaatkan atmosfer panas di Stade Velodrome demi keunggulan timnya.

"Tidak aneh jika kami mendapatkan ekspektasi lebih setelah mengalahkan Paris. Itu tidak membawa tekanan atau kekhawatiran," kata De Zerbi minggu lalu. Namun, konsistensi jangka panjang mereka masih menjadi pertanyaan besar.

Di lain sisi, Monaco sedang mengalami tantangan sendiri, dengan pertahanan yang bocor dan minim opsi di lini tengah. Strasbourg, meskipun menarik, masih terlalu muda dan kurang pengalaman untuk bersaing meraih gelar.

Sementara itu, Lyon menunjukkan performa awal yang luar biasa, dengan lima kemenangan dan lima clean sheet dari enam pertandingan. Meski begitu, masalah finansial berpotensi membatasi daya tahan mereka sepanjang musim.

Fokus pada pemain yang perlu diperhatikan adalah Ansu Fati. Gelandang asal Spanyol yang berusia 22 tahun ini dipinjamkan ke Monaco dengan harapan memulai kembali karier yang sempat terhenti oleh cedera di Barcelona.

Sebelum munculnya Yamal, Fati dianggap sebagai pengganti Lionel Messi di Barcelona. Debut di usia 16 tahun membuatnya menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Champions sekaligus untuk tim nasional Spanyol.

Namun, musim lalu Fati hanya tampil di tiga laga bersama Barcelona dan membutuhkan perubahan suasana. Awal penampilannya di Monaco cukup menjanjikan, dengan empat gol dari tiga pertandingan sebelum bermain dalam pertandingan Liga Champions melawan Manchester City yang berakhir imbang 2-2.

"Dia adalah nama besar dan ingin memengaruhi Monaco," ujar pelatihnya, Adi Hütter. Statistik penting lainnya termasuk kemenangan De Zerbi dengan 60 persen dari total pertandingan Ligue 1, serta kepercayaan diri Monaco yang telah kebobolan 11 gol dalam empat laga terakhirnya menjelang derby melawan Nice.

Selain itu, Vitinha berpeluang merayakan penampilan Liga Prancis ke-100 sejak gabung PSG pada 2022. Jadwal pertandingan pekan ini diwarnai sejumlah laga menarik, termasuk duel Paris Saint-Germain melawan Lille pada Minggu pukul 18:45 GMT.

Tags: Ligue 1 PSG Marseille Monaco Liga Prancis Lyon

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan