Film horor religi berjudul 'Jembatan Shiratal Mustaqim' dijadwalkan tayang di bioskop mulai 9 Oktober 2023. Film ini diangkat dari tema yang mengangkat isu sosial, khususnya korupsi, dengan pendekatan visual yang berbeda dari film horor kebanyakan.
Pada konferensi pers yang digelar sebelum peluncuran, sejumlah fakta menarik diungkapkan mengenai proses produksi dan pesan yang ingin disampaikan film tersebut.
Pesan Sosial dan Tema Film
Produser sekaligus CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani, menyatakan bahwa film ini memiliki tujuan untuk mengangkat isu korupsi. Ia menjelaskan, "Film ini bukan hanya untuk mewujudkan visual, tapi membicarakan tentang korupsi. Korupsi adalah dosa besar, dosa sosial yang merampas hak-hak rakyat."
Sutradara Bounty Umbara menyampaikan bahwa film ini mengusung tema religi yang unik, sehingga tidak menampilkan sosok setan atau hantu secara fisik seperti dalam film horor umumnya. Ia menegaskan bahwa unsur horor dalam film ini dibangun dari visualisasi konsekuensi dosa dan ketakutan para karakter. "Kalau bedanya dengan film horor lain, yang pasti di sini enggak ada setan. Setan tuh bukan seperti di film-film horor, tapi lebih ke bentuk halusinasi," ujar Bounty.
Kehadiran Artis dan Relevansi Tema
Artis sekaligus mantan politisi Angelina Sondakh turut hadir saat pemutaran perdana film ini. Kehadirannya menarik perhatian karena tema film yang sangat relevan dengan latar belakangnya yang pernah tersandung kasus korupsi.
Angelina menyampaikan pandangannya tentang keberhasilan film dalam menggambarkan penyesatan logika yang sering digunakan untuk membenarkan tindakan korupsi. "Banyak sekali penyesatan-penyesatan dalam setiap kalimat yang akhirnya orang baik-baik bisa jadi enggak baik," katanya.
Baca juga: Film 'Yakin Nikah' Tayang 9 Oktober 2025, Simak Fakta Menariknya
Pengambilan Adegan dan Persiapan Artis
Film ini berlatar pasca bencana tsunami dan mengambil adegan aksi di lokasi reruntuhan bangunan nyata, bukan di dalam set buatan. Aktor Eduward Manalu menilai bahwa kondisi lokasi sangat menantang dan berisiko tinggi. "Latihannya di tempat yang rata, pakai matras empuk. Pas di tempat real-nya, jatuh mati nih kayaknya," katanya sambil tertawa.
RekanMainnya, Mike Lucock, mengungkapkan bahwa ia pernah menyembunyikan cedera agar tidak mengganggu fokus lawan main saat melakukan adegan perkelahian.
Baca juga:
Persiapan dan Peran Aktor
Untuk perannya sebagai Alim Budiman, seorang pejabat korup, Agus Kuncoro memberikan komentar yang satiris. Ia menyatakan tidak mengalami kesulitan mencari referensi, karena menurutnya di negeri ini sangat mudah menemukan gambaran tentang koruptor. "Begitu banyak referensi di negeri tercinta ini untuk saya create menjadi sosok Alim," ujarnya. "Yang pasti, sangat mudah mendapatkan referensi di negeri ini untuk menjadi seorang koruptor," tambah Agus Kuncoro.