Bandara Munich di Jerman kembali beroperasi mulai Sabtu pagi setelah sebelumnya ditutup semalaman oleh otoritas setempat. Penutupan kedua dalam waktu kurang dari 24 jam terjadi karena adanya penampakan drone mencurigakan di ruang udara sekitar bandara, yang dikonfirmasi oleh otoritas dalam pernyataan resmi.
Penutupan ini merupakan bagian dari serangkaian insiden serupa di kawasan Uni Eropa. Drone-drones misterius tersebut mengganggu penerbangan di beberapa negara anggota, menimbulkan keprihatinan terhadap keamanan infrastruktur vital di kawasan tersebut.
Bandara terbesar di Jerman ini secara bertahap mulai beroperasi kembali pukul 7 pagi waktu setempat, setelah sebelumnya penutupan dimulai sekitar pukul 0500 GMT. Sebelum penutupan, sebagian besar penerbangan dimulai sejak pukul 5 pagi, namun ratusan penerbangan terdampak.
Otoritas bandara menyebutkan bahwa setidaknya 6.500 penumpang terkena dampak dari penutupan tersebut pada Jumat malam hingga Sabtu. Sementara penutupan sebelumnya yang terjadi Kamis malam juga menyebabkan sekitar 3.000 penumpang mengalami penundaan dan pembatalan penerbangan.
Saat ini, otoritas masih belum dapat mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas penampakan drone tersebut. Fenomena ini merupakan bagian dari gelombang insiden drone misterius yang dilaporkan di berbagai lokasi strategis, termasuk bandara dan basis militer di beberapa negara Uni Eropa. Pada malam hari, drone juga terlihat di atas sebuah pangkalan militer di Belgia.
Screens at the Munich Airport show diverted and canceled flights after the airport suspended operations due to possible new drone sightings Friday, Oct. 3, 2025, in Munich. (Enrique Kaczor/dpa via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Insiden serupa juga terjadi di Oslo, Norwegia, yang merupakan anggota NATO tetapi bukan bagian dari Uni Eropa. Pada akhir bulan lalu, penerbangan di ibu kota Norwegia mengalami gangguan akibat penampakan drone di wilayah tersebut.
Belum ada kejelasan mengenai siapa yang berada di balik penerbangan drone ini. Beberapa otoritas Eropa menduga aktivitas tersebut dilakukan oleh Rusia, meski sejumlah ahli menyatakan bahwa siapa pun yang memiliki drone bisa menjadi pelakunya. Russia sendiri telah menolak segala tuduhan keterlibatan, termasuk dalam insiden drone di Denmark beberapa waktu lalu.
Menanggapi situasi ini, Alexander Dobrindt, Menteri Dalam Negeri Jerman, menyatakan bahwa dirinya bersama beberapa rekan dari negara lain akan membahas insiden drone dan menyusun rencana deteksi serta pertahanan drone dalam sebuah pertemuan di Munich akhir pekan ini.
"Kita sedang berlomba antara ancaman drone dan pertahanan drone. Kita ingin dan harus memenangkan perlombaan ini," ujarnya saat menghadiri acara di Saarbrücken, di mana dia bergabung dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memperingati 35 tahun reunifikasi Jerman.
Drinks and snacks are distributed after possible drone sightings closed Munich Airport, Saturday, Oct. 4, 2025, in Munich, Germany. (Enrique Kaczor/onw-images/dpa via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Police officers patrol Munich Airport after the airport shut down operations due to possible new drone sightings Friday, Oct. 3, 2025, in Munich. (Enrique Kaczor/dpa via AP)(ASSOCIATED PRESS)
