Aktris Amerika Serikat Angelina Jolie, saat berbicara sebagai utusan khusus Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Kini dia mengungkap akar permasalahannya dengan mantan suaminya, Brad Pitt.

Angelina Jolie Kritik Situasi Politik dan Kebebasan Amerika

23 Sep 2025 | Syifa Rahma | Hiburan | Seleb

Angelina Jolie menyuarakan keprihatinan terhadap situasi politik dan kebebasan berekspresi di Amerika Serikat, sekaligus mengomentari kontroversi pembatalan acara televisi kontroversial.

Aktris pemenang Oscar, Angelina Jolie, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kondisi politik di Amerika Serikat saat ini. Dalam penampilannya di Festival Film San Sebastian, Jolie mengungkapkan rasa asing terhadap situasi negara asalnya.

“Saya mencintai negara saya, tetapi saat ini, saya tidak mengenali Amerika Serikat,” ujarnya, dikutip dari Variety, Selasa (23/9/2025).

Bintang film Maleficent ini menambahkan bahwa perspektif hidupnya bersifat internasional, dipengaruhi oleh keluarganya, lingkaran pertemanan, serta pengalaman pribadi di berbagai negara. Menurut Jolie, berbagai pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan perbedaan pandangan merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan masyarakat.

“Apa pun yang memecah belah atau membatasi ekspresi pribadi dan kebebasan dari siapa pun, menurut saya, sangat berbahaya. Ini adalah masa-masa yang sangat, sangat berat yang kita jalani bersama,” tuturnya.

Baca juga: Razman Nasution Dijadwalkan Rujuk ke Malaysia karena Sakit

Kontroversi Pembatalan Acara Televisi di Amerika Serikat

Perkataan Jolie muncul di tengah kontroversi terkait pembatalan acara Jimmy Kimmel Live yang disiarkan oleh jaringan ABC milik Disney. Keputusan tersebut diambil setelah Kimmel menyinggung penembakan terhadap aktivis sayap kanan Charlie Kirk, yang dikaitkan dengan simpatisan Donald Trump.

Pembatalan acara tersebut memicu perdebatan luas di masyarakat dan kalangan industri hiburan. Trump menyambut baik langkah tersebut, sementara sebagian besar serikat pekerja di Hollywood mengkritik sebagai tindakan pembatasan kebebasan berekspresi.

Sejumlah figur publik seperti Stephen Colbert, David Letterman, dan band legendaris U2 mengungkapkan pentingnya kebebasan berpendapat dalam demokrasi. Komedian Marc Maron bahkan menyebut bahwa langkah tersebut sebagai bentuk “sensor pemerintah.”

Hingga kini, perwakilan hukum Jimmy Kimmel dan pihak Disney-ABC masih berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Kemungkinan besar, acara tersebut akan kembali tayang atau Kimmel akan menerima syarat baru dari pihak televisi.

Baca juga: Ajie Darmaji Tegaskan Urusan Administrasi, Bukan Perebutan Warisan

Perdebatan di Media Sosial dan Dampaknya

Kontroversi ini juga merembet ke media sosial, di mana tokoh seperti John Cleese dan Piers Morgan saling berselisih pendapat mengenai pembatalan acara tersebut. Ketegangan ini menambah sorotan publik terhadap kondisi demokrasi di Amerika Serikat dan pentingnya kebebasan berpendapat di tengah dinamika politik yang sedang berlangsung.

Tags: media sosial Angelina Jolie politik AS kebebasan berekspresi hiburan

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan