Kepala Badan Gizi Nsional (BGN) Dadan Hindayana dan Bupati Bandung saat mengunjungi dapur SPPG di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025)

Badan Gizi Nasional Tingkatkan Pengawasan dan Pelatihan SPPG

23 Sep 2025 | Reynaldo Putra | Berita | Berita Nasional

BGN tingkatkan pelatihan dan pemeriksaan kesehatan pegawai SPPG untuk cegah insiden merugikan penerima manfaat.

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa tujuan utama dalam penyelenggaraan layanan gizi adalah mencapai nol kejadian yang merugikan penerima manfaat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah meningkatkan pelatihan bagi awak dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), guna memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disediakan.

Menurut Kepala BGN, Dadan, kegiatan pelatihan penjamah makanan secara rutin diaktifkan kembali. Ia menyatakan, "Dan kemudian kami sekarang mengaktifkan kembali apa yang disebut dengan pelatihan penjamah makanan secara rutin. Jadi bagi mereka yang sudah melakukan pelayanan lebih dari 2 bulan, kami setiap 2 bulan harus segarkan kembali mereka." Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meminimalkan risiko kesehatan dan menjamin keamanan pasokan gizi.

Dadan juga menyarankan agar SPPG yang baru menjalankan operasional secara bertahap, terutama saat terjadi pergantian pemasok bahan makanan. Ia menjelaskan, "Sehingga kami sarankan agar yang baru-baru melakukannya bertahap. Nah, kemudian juga untuk yang sudah lama, yang sudah baik, ya. Pertama ketika terjadi pergantian supplier agar bertahap," guna menjaga stabilitas kualitas layanan dan menghindari potensi masalah kesehatan.

Baca juga: Prabowo Temui Sekjen PBB dan Raja Yordania Bahas Perdamaian Palestina

Wajib cek kesehatan seluruh pegawai dapur umum

Salah satu kebijakan ketat yang diterapkan adalah kewajiban pengecekan kesehatan bagi seluruh pegawai SPPG. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa tidak ada pegawai yang terpapar penyakit menular yang berpotensi membahayakan proses penyajian makanan.

Dadan menegaskan, "Sehingga tidak ada pegawai yang memiliki penyakit menular yang bisa berbahaya untuk penyiapan makanan itu." Ia menambahkan, langkah tersebut diambil demi menjaga kepercayaan publik terhadap layanan gizi yang disediakan. "Saya selalu was-was dengan kejadian-kejadian seperti ini, karena setiap kali kejadian terjadi, maka ada anak yang tersakiti atau penerima manfaat yang tersakiti, dia ada kepercayaan publik yang tergores," ujarnya.

Selain itu, pihaknya sangat berhati-hati agar insiden yang merusak citra tersebut tidak terulang kembali. "Oleh sebab itu, kami berusaha sebaik mungkin agar kejadian itu tidak terulang. Target kita adalah nol kejadian. Dan oleh sebab itu, 9 dari 10 SPPG baru itu mengalami hal tersebut, ya. Jadi kejadiannya seperti itu," tegas Dadan.

Tags: Pengawasan Makanan Layanan Gizi Kesehatan Pegawai Peningkatan Kualitas

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan