Pertarungan Sengit Muhammad vs Garry di UFC Qatar

Pertarungan Sengit Muhammad vs Garry di UFC Qatar

1 jam lalu | Joko Susilo | Olahraga | MMA

Pertarungan Muhammad versus Garry di UFC Qatar akan menentukan nasib keduanya di division welterweight. Muhammad berusaha kembali ke jalur juara setelah kekalahan. Garry ingin membuktikan diri sebagai ancaman baru. Duel ini memiliki pengaruh besar terhadap peta kekuatan di kelas welterweight. Fans akan menyaksikan pertarungan seru dengan gaya berbeda dan konsekuensi berat.

Pertarungan utama kedua di UFC Qatar pada 22 November menjanjikan aksi panas saat mantan juara kelas welter Belal Muhammad berusaha bangkit dari kekalahan gelarnya melawan penantang muda asal Irlandia, Ian Machado Garry. Duel dengan tekanan tinggi ini akan berlangsung di Arena ABHA di Doha, menandai kunjungan perdana UFC ke Qatar.

Belal Muhammad, yang berusia 37 tahun, menargetkan kembalinya ke jalur perebutan gelar setelah kehilangan gelarnya kepada Jack Della Maddalena di UFC 315 pada Mei lalu. Kekalahan ini menghentikan rekor tidak terkalahkan yang impresif selama 11 pertarungan, yang sebelumnya membawanya merebut gelar dari Leon Edwards di UFC 304 Juli 2024. Ini merupakan penampilan Muhammad di Fight Night pertama sejak mengalahkan Vicente Luque pada April 2022.

Garry, yang berusia 27 tahun, masuk dalam pertandingan ini sebagai favorit taruhan di -160, dengan Muhammad sebagai underdog di +140 menurut Sportsbetting.ag. Striker asal Irlandia ini sedang dalam momentum positif setelah kemenangan keputusan atas Carlos Prates pada April, yang menandai kembalinya setelah kekalahan profesional pertamanya dari Shavkat Rakhmonov di Desember 2024. Kemenangan atas Prates menunjukkan peningkatan dalam keahlian striking dan pengelolaan jarak yang baik, di mana Garry mendominasi empat ronde pertama sebelum menunjukkan mental petarung tingkat juara di ronde kelima yang sengit.

Baca juga: Ian Machado Garry Lawan Belal Muhammad di UFC Qatar

Analisis Gaya Bertarung dan Implikasi Gelar

Pertarungan ini menyajikan pertanyaan menarik terkait gaya bertarung. Muhammad dikenal sebagai petarung dengan rekam jejak wrestling elit dan tekanan konstan, mengandalkan grappling dan penguasaan cage yang menyulitkan lawan. Namun, Garry telah memperlihatkan kemampuan bertahan dalam takedown dan keunggulan panjang tubuh, footwork, serta akurasi striking yang dapat mengganggu pendekatan grinding Muhammad.

Selain itu, hasil dari pertarungan ini akan memiliki pengaruh besar terhadap peta persaingan gelar. Pemenang kemungkinan besar akan menjadi penantang utama untuk merebut gelar dari pemenang duel antara juara saat ini, Della Maddalena, dan mantan juara lightweight, Islam Makhachev, yang dijadwalkan berlangsung di Madison Square Garden pada 15 November. Makhachev baru saja mengosongkan gelar lightweight untuk fokus memperjuangkan gelar di kelas welter, menambah ketegangan dalam perburuan gelar ini.

Bagi Muhammad, kemenangan akan mendefinisikan kembali perjalanan kariernya dan membuka peluang kembali ke jalur juara setelah kekalahan yang cukup menyakitkan. Dengan pendekatan wrestling yang matang dan pengalamannya di ronde-ronde penting, Muhammad dianggap masih memiliki keunggulan dari segi pengalaman dan ketahanan di underdog.

Sementara itu, Garry menunjukkan generasi baru petarung welterweight yang memadukan teknik striking tajam dan pertahanan grappling yang membaik. Dengan usia 27 tahun, ia memiliki keunggulan fisik dan atletik untuk mampu bertahan lebih lama dan mengungguli Muhammad dalam lima ronde. Penampilannya yang impresif melawan Prates membuktikan kemampuan teknis dan ketahanan mental yang dibutuhkan di level juara.

Ini merupakan pertarungan terbesar Garry sejauh ini, menghadap mantan juara UFC, sementara Muhammad dihadapkan pada tantangan untuk bangkit kembali dari kekalahan pertamanya dalam hampir enam tahun. Aspek psikologis dari pertarungan ini diprediksi menjadi bagian tak terpisahkan dari jalannya acara, di mana strategi mental dan fokus sangat menentukan hasil akhir.

Keduanya menyampaikan kepercayaan diri yang tinggi. Muhammad menyebutkan keinginan bertarung dengan Conor McGregor, tetapi mengatakan “this will do,” sedangkan Garry pernah menyatakan akan “smoke” para juara kelas welter dan “box the ears off” para penantang top. Pernyataan ini menunjukkan mereka memahami pentingnya duel ini dalam mempertahankan atau memperbaiki posisi mereka di divisi welterweight.

Konfrontasi di UFC Qatar ini bukan hanya menampilkan gaya striking versus wrestling, tetapi juga menjadi titik balik bagi dua petarung dengan jalur karier berbeda dan legasi bertarung yang kuat. Kemenangan Muhammad dan Garry akan mempengaruhi peta kekuatan di divisi welterweight dan mewarnai masa depan kelas tersebut.

Baca juga: Pertarungan Seru di UFC Qatar: Tsarukyan Vs Hooker

Jadwal Pertandingan UFC Qatar (22 November 2025)

Main event: Arman Tsarukyan vs. Dan Hooker (Lightweight)

Co-main event: Belal Muhammad vs. Ian Machado Garry (Welterweight)

Selain itu: Alex Perez vs. Asu Almabayev (Flyweight), Jan Błachowicz vs. Bogdan Guskov (Light heavyweight), Abdul Rakhman Yakhyaev vs. Rafael Cerqueira (Light heavyweight), Bekzat Almakhan vs. Aleksandre Topuria (Bantamweight), Felipe Lima vs. Daniel Marcos (Bantamweight), Serghei Spivac vs. Shamil Gaziev (Heavyweight), Marek Bujło vs. Denzel Freeman (Heavyweight), Ismail Naurdiev vs. Ryan Loder (Middleweight), Jack Hermansson vs. Myktybek Orolbai (Middleweight).

Pertarungan ini merupakan titik temu dua era berbeda: Muhammad sebagai petarung berpengalaman dengan gaya grind dan Garry sebagai bintang baru yang penuh potensi. Kedua petarung memiliki peluang besar untuk merebut posisi dalam peta perebutan gelar dan akan menyajikan pertarungan penuh strategi, stamina, dan tekad di atas ring.

Tags: MMA pertarungan UFC Welterweight UFC Qatar Ian Machado Garry Belal Muhammad

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan