Suasana hening menyelubungi Curva Nord saat mereka menahan dukungan seperti biasanya dalam pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Sassuolo pada hari Senin. Momen ini menunjukkan adanya gesekan yang cukup tajam antara para ultras dan manajemen klub.
Menurut laporan dari Il Giornale yang dikutip FCInter1908, terjadi perebutan kekuasaan yang sengit antara kelompok ultras dan pihak manajemen klub. Kerusuhan ini muncul sebagai ekspresi ketidakpuasan ultras terhadap kebijakan dan keputusan jajaran manajemen Inter Milan.
Dalam pertandingan tersebut, Federico Dimarco berhasil mencetak gol pertamanya musim ini yang mengantarkan Inter meraih kemenangan penting melawan Sassuolo dengan skor 2-1. Namun, dukungan diam dari Curva Nord justru menjadi sorotan utama yang membayangi kemenangan yang sangat vital tersebut.
Sejumlah besar pendukung setia Inter, khususnya di bagian Curva Nord, tetap menampakkan ketidakpuasan mereka terhadap pengelolaan klub. Mereka secara terang-terangan menyampaikan frustrasi mereka melalui diam yang sengaja dipertahankan sebagai bentuk protes terhadap pihak manajemen.
Baca juga: Klasemen Seri A, Napoli Pimpin dan Tantangan Pemuncak Baru
Protes Berkelanjutan Curva Nord terhadap Manajemen Inter Milan
BERGAMO, ITALY — Pada 16 Maret, di Stadion Gewiss, Giuseppe Marotta, Presiden FC Internazionale, hadir menyaksikan pertandingan antara Atalanta melawan Inter Milan. Meski sekitar 70.000 penonton memadati stadion, suasana di tribun terasa tegang dan suram.
Curva Nord Batalkan Dukungan saat Inter Milan vs Sassuolo (1)
Konflik antara manajemen dan para penggemar dimulai saat klub menarik dukungan terhadap beberapa anggota Curva Nord yang kemudian harus menghadapi penangkapan. Ketegangan ini terus berlanjut bahkan ketika hubungan antara kedua pihak semakin memburuk.
Meski menerima kritikan keras dari fanbase, Beppe Marotta beserta jajaran direktur tampaknya enggan mengubah posisi mereka. Mereka menunjukkan keteguhan terhadap keputusan yang telah diambil, tanpa memberi tanda-tanda akan mundur dari sikap tersebut.
Sementara itu, beberapa anggota penting dari Curva Nord yang terlibat dalam aksi protes saat ini berada di balik jeruji besi, menambah ketegangan yang semakin memuncak dalam komunitas pendukung Inter Milan ini.
Situasi ini menegaskan bahwa ketidakpuasan ultras terhadap manajemen tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan prospek hubungan antara keduanya tetap suram di masa mendatang. Kemenangan di lapangan pun tidak mampu menetralkan ketegangan yang berlangsung di tribun dan di balik layar.
Tags: Serie A inter milan sassuolo Curva Nord Protes Ultras Kemenangan Inter