Gaya Bermain Baru Manchester City Dikritik Joe Hart

Eks kiper Manchester City, Joe Hart, mengungkapkan pandangannya mengenai pendekatan berbeda yang tampaknya diterapkan pelatih Pep Guardiola dalam permainan The Citizens. Hart menyebutkan bahwa gaya bermain Guardiola menunjukkan keinginannya untuk mengembangkan strategi yang berbeda dari pola yang sudah dikenal di Liga Primer Inggris.

Dalam pertandingan melawan Arsenal akhir pekan lalu, City tertahan di akhir pertandingan dan gagal meraih poin penuh. Sejauh ini musim ini, City menguasai bola sebanyak 52% dalam pertandingan liga, jauh dari rata-rata 60% atau lebih yang mereka capai dalam delapan musim terakhir.

Baca juga: Kekhawatiran Guardiola terhadap Bintang Utamanya

Perubahan Strategi dan Tantangan Baru

Dalam wawancara dengan BBC Radio 5 Live's Monday Night Club, Hart mengungkapkan, "Itu menunjukkan bagaimana Guardiola ingin membangun permainan dan memandang jalannya pertandingan." Ia menambahkan, "Ederson (kiper Manchester City) hanya menjadi pemain penting saat mereka benar-benar mendominasi dan menguasai 70% penguasaan bola - apa pun keadaannya."

Menurut Hart, strategi City dulu menempatkan 1-0 sebagai skor yang bisa mereka pertahankan dan kembangkan. Namun, kondisi saat ini berbeda, karena kekuatan Arsenal dan Liverpool telah mengejar ketertinggalan mereka. Bahkan pertandingan melawan Newcastle dan Chelsea diperkirakan akan berlangsung ketat dan penuh tantangan.

[BBC]

Hart melanjutkan, "Guardiola sadar bahwa kini ada saat-saat dimana mereka harus menutup pintu pertahanan dan serangan, dan Erling Haaland bahkan turun ke posisi bertahan setelah 65 menit untuk membantu pertahanan tim."

Pelatih asal Spanyol itu dikatakan sedang mencari cara baru dalam bermain, termasuk dengan mendatangkan Gianluigi Donnarumma, yang dianggap sebagai sinyal bahwa mereka tidak lagi hanya mengandalkan 11 pemain di lapangan, tetapi mengintegrasikan strategi yang lebih kompleks dan adaptif.

Strategi baru ini menunjukkan bahwa Manchester City sedang berusaha menyesuaikan diri dengan tantangan dan kekuatan lawan yang semakin kompetitif, serta menghadapi musim yang penuh dinamika di Premier League.

[BBC]