Fase pemulangan jemaah haji Indonesia 1446 Hijriah telah resmi berakhir dengan kepaulangan terakhir kloter KJT 28 dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Kamis (10/7/2025) pukul 23.27 Waktu Arab Saudi (WAS).

Kuota Haji 2026 Tetap 221.000 Jemaah, Fokus pada Perempuan

1 jam lalu | Nur Aisyah | Berita | Berita Nasional

Kuota haji Indonesia 2026 tetap sebesar 221.000 jemaah. Fokus utama pada perempuan. Dua syarikah saja beroperasi. Biaya haji ditekan lebih dari 200 riyal. Penetapan kontrak tiga tahun untuk efisiensi. Pengembangan layanan dioptimalkan untuk jemaah.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengumumkan bahwa kuota haji untuk tahun 2026 dipastikan tetap sebesar 221.000 jemaah. Jumlah ini tidak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya, menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji yang stabil dan terarah.

Dahnil menjelaskan bahwa dari kuota tersebut, sekitar 92 persen akan dialokasikan untuk jemaah haji reguler, sedangkan sisanya sekitar 8 persen untuk jemaah haji khusus. Dengan demikian, jumlah jemaah reguler diperkirakan mencapai sekitar 203.000 orang, sementara jemaah haji khusus sekitar 17.000 orang.

Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2026, Kementerian Agama menempatkan fokus utama pada pemberdayaan perempuan. Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Dahnil menyatakan bahwa tema yang diangkat adalah "Aman, Nyaman, dan Afirmasi terhadap Perempuan." Ia menambahkan, rincian lebih lanjut mengenai timeline dan rujukan pemberdayaan perempuan akan didiskusikan kemudian.

Baca juga: Pemerintah Nonaktifkan 56 Dapur Makan Bergizi Gratis Sementara

Pemilihan Penyedia Layanan Haji dan Pengelolaan Kontrak

Dalam rangka optimalisasi layanan, Kemenhaj menetapkan bahwa pada musim haji 2026 hanya terdapat dua perusahaan penyedia layanan, yakni Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest. Keputusan ini merupakan pengurangan jumlah syarikah dari sebelumnya delapan perusahaan, sebagai bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan pengendalian biaya.

Selain pengurangan jumlah, Kemenhaj juga menerapkan skema kontrak jangka panjang multi-tahun. Dahnil menyebutkan, "Kontraknya tidak lagi tahunan, tetapi langsung tiga tahun. Ini untuk mencegah praktik-praktik manipulasi dan umpan balik negatif dalam proses lelang syarikah di Arab Saudi."

Langkah ini diharapkan dapat menekan biaya perjalanan haji. Dahnil mengungkapkan bahwa biaya layanan yang dikelola oleh syarikah berhasil ditekan lebih dari 200 riyal, dari sebelumnya 2.300 riyal menjadi 2.100 riyal, tanpa adanya pungli maupun manipulasi.

Dengan penyesuaian ini, pemerintah Indonesia berharap kenyamanan dan efisiensi dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2026 bisa terus ditingkatkan, serta memberi manfaat optimal bagi jemaah haji Indonesia.

Tags: Kuota Haji Haji perempuan syarikah efisiensi biaya

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan