Keputusan cerai antara beauty vlogger Tasya Farasya dan mantan suaminya, Ahmad Assegaf, semakin menarik perhatian publik. Sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan menjadi panggung utama yang mengungkap sejumlah fakta baru terkait permasalahan pernikahan mereka.
Baca juga: Pengalaman Nicholas Saputra Melihat Kecelakaan Pesawat dan Perannya dalam Film Baru
Fakta Baru Terkait Nafkah dan Tanggung Jawab
Dalam sidang yang berlangsung pada tanggal 24 September 2025, kuasa hukum Tasya, M. Fattah Riphat, mengungkapkan bahwa selama tujuh tahun pernikahan, kliennya tidak pernah menerima nafkah dari Ahmad Assegaf. Ia menegaskan, berdasarkan fakta tersebut, pihak Tasya hanya menuntut nafkah simbolis sebesar Rp 100 dari mantan suaminya. Pihak Tasya menilai angka tersebut menjadi simbol tanggung jawab dari Ahmad untuk memberikan nafkah kepada anak-anak mereka.
"Mengingat bahwa selama ini Ibu Tasya merasa tidak ada nafkah selama menikah,” ujar Fattah. "Sehingga lebih baik kami ajukan sebagai bentuk tanggung jawab mantan suami terhadap anak-anaknya senilai Rp 100."
Sementara itu, Fattah menambahkan, angka simbolis ini diharapkan dapat dipenuhi oleh Ahmad. Ia mengaku, jika pun Ahmad gagal memenuhi angka tersebut, pihaknya akan merasa bingung terkait tanggung jawab yang seharusnya dilakukan oleh mantan suami.
Selain itu, Tasya merasa tidak mendapatkan nafkah lahir maupun batin secara layak selama mereka menikah. Fakta ini menjadi salah satu alasan utama gugatan cerai yang dilayangkan oleh Tasya melalui sistem e-court pada 12 September 2025.
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Ungkap Perkembangan Kasus Penganiayaan Pegawainya
Dugaan Penggelapan dan Masalah Kepercayaan
Sangun Raghado, salah satu kuasa hukum Tasya, mengungkapkan bahwa gugatan cerai dilatarbelakangi oleh masalah kepercayaan yang serius di dalam perusahaan yang dijalankan oleh Ahmad Assegaf. Ia menambahkan, terdapat dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh Ahmad, yang membuat Tasya merasa dikhianati. "Yang menjadi titik berat adalah adanya dugaan—ini masih dugaan, tapi kami sudah punya data-data yang kami pelajari—yaitu dugaan penggelapan dalam perusahaan," ujarnya.
Walaupun belum menyebutkan angka pasti, Sangun menyatakan bahwa nominal kerugian akibat dugaan penggelapan cukup fantastis. Ia menegaskan, bagi kliennya, isu utama bukan soal angka, tetapi rasa kecewa terhadap kepercayaan yang dikhianati. "Mau nilainya miliaran, puluhan miliar, belasan juta, atau satu juta rupiah sekalipun, ini soal rasa kecewa atas kepercayaan yang dikhianati," katanya.
Diketahui, gugatan cerai tersebut resmi didaftarkan secara elektronik melalui sistem e-court. Sekitar dua minggu sebelum sidang, Tasya Farasya memutuskan mengakhiri pernikahannya dengan Ahmad Assegaf karena masalah kepercayaan dan dugaan penggelapan dana.