Meningkatnya angka eksekusi di Iran mencatat rekor tertinggi dalam tiga dekade terakhir, dengan sebanyak 64 eksekusi hanya dalam minggu lalu.
Berdasarkan data dari organisasi hak asasi manusia Iran yang berbasis di Norwegia, Iran telah mengeksekusi setidaknya 1.000 orang selama sembilan bulan terakhir.
Jumlah eksekusi yang dilakukan di Iran saat ini melonjak, melampaui angka sebelumnya sebanyak 975 pada tahun 2024 dan menandai rekor tertinggi sejak 2015.
“Republik Islam telah memulai kampanye pembantaian massal di penjara-penjara Iran, yang semakin meluas setiap hari jika tidak direspons secara serius oleh komunitas internasional,” kata Mahmood Amiry-Moghaddam, Direktur IHR, kepada The Telegraph.
Dalam suasana ini, masyarakat Iran terlihat melewati papan iklan yang menampilkan karikatur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di jalanan Tehran pada Agustus 2025. (Sumber: Majid Asgaripour/West Asia News Agency/Reuters)
A person holds an umbrella with a sign that reads: "Free Iran" as supporters of the National Council of Resistance of Iran gather to protest against the Iranian regime, in Berlin, Germany, June 21, 2025. (photo credit: REUTERS/FABRIZIO BENSCH)
Baca juga: Kecelakaan Tanker Ikut Banjir Kemacetan di I-195 Providence
Perang 12 Hari dan Dampaknya
Peningkatan dramatis dalam angka eksekusi ini dikaitkan dengan konflik selama 12 hari antara Iran dan Israel, di mana Tehran menuduh sejumlah individu bekerja sama dengan negara Yahudi tersebut.
“Kami akan menangani mata-mata secara tegas dan sesuai hukum, namun pengenalan mereka bukanlah hal yang mudah dan memerlukan teknik intelijen yang canggih,” ujar Kepala Kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Eje’i.
Para ahli memperingatkan bahwa perang di Timur Tengah digunakan oleh rezim Islam sebagai kedok untuk memperbesar repressi dan menanamkan rasa takut terhadap kemungkinan pemberontakan.
Organisasi Amnesty International berserta sejumlah lembaga kemanusiaan lainnya telah memperingatkan bahwa Iran menjadi negara yang kedua terbesar dalam melakukan eksekusi mati, setelah China.
Tags: Hak Asasi Manusia politik internasional Konflik Timur Tengah Iran eksekusi