UFC kembali menggelar acara internasional di RAC Arena, Perth, Australia, pada Sabtu, 27 September 2025. Evento ini menjadi ajang laga kelas berat ringan yang penuh gairah dengan total 14 pertarungan, meskipun satu batal mendadak. Sebagian besar petarung yang bertarung merupakan pendatang baru di UFC, menambah semangat dan ketidakpastian dalam pertandingan ini.
Ajang ini menampilkan berbagai pertarungan menarik dari berbagai disiplin, termasuk sejumlah duel yang diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh aksi. Berikut analisis dari empat pertandingan utama yang akan menjadi daya tarik utama acara ini.
Prediksi Pertarungan Kelas Menengah Berat: Jimmy Crute vs. Ivan Erslan
Jimmy Crute, petarung asal Australia, memasuki duel ini sebagai favorit dengan peluang menang sebesar -185, berhadapan dengan Ivan Erslan dari Kroasia yang memiliki peluang +154. Crute baru saja meraih kemenangan terakhirnya, sementara Erslan sedang mengalami dua kekalahan beruntun. Crute dikenal memiliki kemampuan gulat yang kuat dan jiu-jitsu Brasil terbaik di divisinya, serta kekuatan pukulan di jarak dekat. Namun, kekurangannya terletak pada daya tahan dan pertahanan pukulan, yang menjadi tantangan di divisi ini penuh petarung keras.
Erslan, mantan juara KSW, dikenal agresif dan sering maju dengan pukulan acak, yang bisa menjadi risiko dan peluang. Duel ini menanyakan, apakah Crute mampu menghindari rally terakhir dari Erslan? Crute diharapkan mampu mengendalikan pertandingan melalui tekniknya yang lebih baik dan mencari peluang takedown. Ada kemungkinan ia mengakhiri laga lebih awal dengan submission, seperti yang pernah ia lakukan pada Juli lalu melawan Marcin Prachnio. Namun, jika tidak, Erslan yang keras akan terus berjuang dan menyulitkan Crute.
Melihat performa terakhir dan rekam jejaknya, kemungkinan besar Crute akan meraih kemenangan melalui keputusan juri, mengingat ia lebih unggul secara teknis.
Prediksi Pertarungan Kelas Bulutangkis: Jack Jenkins vs. Ramon Taveras
Dalam duel seru ini, Jack Jenkins yang diunggulkan dengan peluang -285 akan menantang Ramon Taveras yang memiliki peluang +230. Jenkins dikenal dengan pukulan low kicks yang kuat dan sering memutuskan pertandingan dengan serangan yang menghancurkan, bahkan bisa mematahkan kaki lawan. Dia juga mampu menyerang dengan tangan dan kombinasi yang tajam. Sementara Taveras dikenal sebagai striker ganas yang suka menggabungkan pukulan dan melukai lawan dengan kekuatan besar.
Prediksi menunjukkan bahwa Jenkins memiliki keunggulan dalam hal teknik pukulan dan kemungkinan besar akan mengendalikan jalannya pertandingan dengan pukulan jarak jauh dan penggunaan kunci kaki yang efektif. Taveras, meskipun akan berusah keras, kemungkinan besar akan merasa kesulitan untuk menstandardisasi pertempuran dan tidak cukup untuk mengubah hasil bertarung ini.
Kedua petarung bakal saling beradu gaya, tetapi Jenkins diharapkan mampu memenangkan pertarungan melalui keputusan juri sebagai pemenang.
Baca juga: Enam Petarung Jadi Kandidat UFC Setelah Seri Kontender
Prediksi Duel: Jake Matthews vs. Neil Magny
Dalam pertandingan kelas welter ini, Jake Matthews yang diunggulkan dengan peluang -425 menargetkan kemenangan beruntun ketiganya, sementara Neil Magny yang diunggulkan dengan peluang +330 masih mencari performa terbaiknya. Matthews, yang telah bergabung dengan UFC lebih dari satu dekade, dikenal sebagai petarung serba bisa, tapi sering gagal menjaga konsistensi. Sementara Magny, veteran yang dikenal sebagai pengganggu ulung, selalu mampu memanfaatkan kelemahan lawan dan membuat pertandingan menjadi tidak nyaman.
Dalam duel terakhir, Magny menunjukkan performa tajam saat mengalahkan Elizeu Zaleski sebagai underdog. Meskipun demikian, Matthews memiliki keunggulan teknis di atas kertas, seperti kemampuan pukulan, low kicks, dan pertahanan takedown. Tetapi, Matthews pernah kalah dari Matthew Semelsberger yang secara teknik jauh di bawahnya, yang menegaskan bahwa kemenangan tidak bisa diambil begitu saja.
Prediksinya, Magny akan mengulang kemenangan via keputusan juri, berkat kekuatan dalam bermain di ruang clinch dan ketekanan dalam bertahan, yang sering membuat lawan frustrasi, terutama saat lawan mulai melemah.
Baca juga: UFC Kembali di Australia dengan Tim Siaran Baru
Duet Pertarungan: Tom Nolan vs. Charlie Campbell
Pertarungan antara dua petarung muda ini sepertinya akan menjadi perebutan strategi ‘Volume versus Power’. Tom Nolan, petarung yang masih kurang dikenal, menunjukkan kualitas sebagai kickboxer tajam dengan jarak jauh dan serangan variasi. Sebaliknya, Charlie Campbell yang berusi 25 tahun adalah petarung kombinasi keras dan agresif, yang juga memiliki pukulan keras dan tendangan rendah yang berbahaya.
Campbell yang membawa kekuatan dan agresi, harus berhati-hati terhadap jurus teliti Nolan. Nolan diharapkan mampu memanfaatkan keunggulan dalam kecepatan dan variasi pukulan untuk menguras tenaga Campbell, asalkan ia mampu menghindari pukulan kangguru dari Campbell yang mengincar leher dan tubuh lawan. Pada akhirnya, keberhasilan Nolan terletak pada kemampuannya dalam mengontrol jarak dan menghindari pukulan besar Campbell.
Prediksi menyebut Nolan akan memenangkan pertarungan ini melalui keputusan juri, mengingat kemampuan teknik dan kecepatan yang dimilikinya.
UFC Perth akan menampilkan aksi yang luar biasa, termasuk pertarungan utama antara Carlos Ulberg dan Dominick Reyes, serta pertarungan penting lainnya seperti Jimmy Crute melawan Ivan Erslan. Event ini disiarkan langsung di ESPN+ dan menjadi momen penting bagi para penggemar MMA di seluruh dunia untuk menyaksikan aksi petarung dari seluruh dunia bersaing di panggung internasional.
Tags: MMA UFC UFC Perth Pertarungan Internasional Ultimate Fighting Championship Pertarungan Keras