Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa menu ikan hiu goreng yang dipilih dalam program makan bergizi gratis di Ketapang, Kalimantan Barat, diambil berdasarkan kearifan lokal setempat. Pilihan menu ini menuai perhatian setelah menyampaikan kejadian keracunan yang menimpa 24 siswa dan seorang guru SDN 12 Benua Kayong, setelah mereka mengonsumsi ikan hiu goreng.
Menurut Nanik S Deyang, pihaknya memilih menu yang sesuai dengan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya menyesuaikan program dengan kebiasaan masyarakat di daerah tersebut. Ia menjelaskan, “Jadi sebetulnya begini, menu apapun itu kan karena judulnya kearifan lokal. Jadi apa yang menjadi kearifan lokal, ya kita gunakan.”
Nanik menambahkan bahwa ikan hiu goreng baru diberikan dua kali di sekolah tersebut dan di wilayah Ketapang, ikan hiu merupakan makanan yang umum dikonsumsi dengan harga yang relatif terjangkau. “Kalau hiu misalnya, ternyata di situ biasa memang hiu dihidangkan. Kalau di sini kan hiu mahal banget, tapi karena di sana banyak hiu, jadi ya diberikan,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Serahkan 45 Sertifikat Hak Milik di Rempang
Langkah dan Peringatan dari Badan Gizi Nasional
Namun demikian, Nanik menyampaikan bahwa Badan Gizi Nasional tidak akan lagi menggunakan menu yang diketahui memicu keracunan. Ia menegaskan, “Saya tegaskan kalau ada makanan yang diidentifikasi sebagai hal yang membuat keracunan, kita nggak akan pakai di wilayah itu, sekalipun banyak.”
Nanik juga mengungkapkan hasil investigasi bahwa kejadian keracunan tidak sepenuhnya disebabkan oleh keracunan makanan murni, melainkan sekaligus dipengaruhi oleh faktor alergi makanan. “Ini ada keracunan dan ada alergi, ini tumpang tindih. Tidak semua hal itu berdugaan keracunan, tapi ada hal yang karena alergi. Misalnya anak-anak alergi udang, bahkan ada yang alergi mayonaise,” tambahnya.
Sebelum pelaksanaan program, pihaknya mengklaim sudah melakukan pendataan terkait kebiasaan dan alergi makanan siswa di berbagai sekolah. Meski begitu, Nanik mengakui bahwa kemungkinan adanya kelalaian di lapangan tetap ada dan harus diantisipasi.
Kasus keracunan ini menjadi perhatian setelah terjadi di Ketapang, menyebabkan 25 orang korban. Mereka mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut setelah menyantap ikan hiu goreng sebagai menu makan siang. Delapan tambahan pasien kemudian dirawat di rumah sakit pada Selasa malam, sehingga jumlah total korban mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang mengonfirmasi peningkatan jumlah pasien yang dirawat akibat insiden tersebut.
Tags: Keracunan makan bergizi Ketapang ikan hiu kearifan lokal alergi