Seorang pria berusia 40-an hari Senin siang diamankan petugas polisi di dekat Kiryat Gat, Israel, menjelang perayaan Rosh Hashanah, setelah ia masuk ke stasiun dan secara terbuka mengancam akan membunuh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut pernyataan polisi Israel pada hari Kamis.
Penegak hukum berencana akan mengeluarkan dakwaan terhadap pria tersebut hari ini dengan proses sidang yang cepat dan juga akan meminta agar pria tersebut ditahan sampai proses hukum selesai.
Dalam ancaman yang diucapkannya, pria itu mengungkapkan rencananya untuk membeli senjata dan menembakkan tiga peluru ke arah perdana menteri.
Dia langsung diamankan dan diperiksa oleh aparat berwenang. Setelah interogasi, pria tersebut ditahan dan masa penahanannya diperpanjang.
Prime Minister Benjamin Netanyahu gives a press statement in Jerusalem, on September 15, 2025 (photo credit: Chaim Goldberg/Flash90)
Baca juga: Sarkozy Divonis 5 Tahun Penjara atas Kasus Dana ilegal Libya
Upaya Pembunuhan terhadap Netanyahu Sebelumnya Gagal Digagalkan
Pada Juli lalu, Tamar Gershoni yang berusia 74 tahun ditangkap dan didakwa mencoba melanjutkan rencana membunuh Netanyahu dengan menggunakan bahan peledak.
Gershoni aktif dalam oposisi terhadap pemerintah dan termasuk dalam kelompok protes. Beberapa pemimpin demonstrasi telah mengingatkan otoritas tentang meningkatnya kekhawatiran atas sentimen yang muncul dari dia.
Selain tuduhan percobaan konspirasi untuk melakukan aksi teror, Gershoni diduga mencoba mendapatkan senjata dan juga menyelidiki pengaturan keamanan perdana menteri, menurut pemimpin demonstrasi.
Gershoni diamankan oleh Shin Bet (Lembaga Keamanan Israel) setelah penyelidikan yang dilakukan oleh Lahav 433 – Unit Kejahatan Nasional.
Tags: Israel Keamanan Nasional Terorisme Perdana Menteri penangkapan