Klub Liverpool mengambil langkah keras melawan praktik penjualan tiket ilegal dengan memblokir lebih dari 1.000 akun dan melarang masuk sekitar 45.000 akun pengguna.
Dalam pengumuman resmi, klub mengungkapkan bahwa mereka menerbitkan sebanyak 1.114 larangan permanen selama musim lalu — angka yang sangat meningkat dibandingkan dengan 75 larangan yang diterapkan selama musim 2023/24. Hampir separuh dari larangan tersebut diberikan setelah ditemukan adanya “perangkat lunak manipulasi massal”.
Baca juga: Liga Inggris Semakin Kompetitif dan Penuh Kejutan
Kebijakan Zero Tolerance terhadap Penjualan Tiket Ilegal
Liverpool menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kebijakan “nol-toleransi” terhadap praktik menjual tiket secara tidak resmi. Penjualan tiket secara massal dan penjualan kembali dengan harga jauh melampaui nilai aslinya adalah tindakan yang dikutuk klub.
Sekitar hampir setengah dari sanksi yang diberikan berasal dari kegiatan penjualan tiket musiman, keanggotaan, maupun tiket hospitality secara ilegal.
Baca juga: Manchester United Intai Winger Bournemouth Menuju 2026
Pencegahan melalui Penindakan di Media Sosial
Dalam upaya melindungi suporter dari penipuan dan pembajakan tiket, Liverpool juga menargetkan media sosial. Mereka berhasil menutup 162 grup media sosial dengan total anggota lebih dari satu juta pengguna yang terlibat dalam jual beli tiket palsu atau menjual tiket asli dengan harga yang jauh melampaui batas yang wajar.
Selain menutup 45.000 akun penjualan tiket palsu, klub saat ini juga sedang menyelidiki sekitar 10.000 akun lainnya yang diduga melakukan praktik serupa.
Langkah ini menunjukkan komitmen Liverpool dalam memberantas penipuan tiket dan melindungi pengalaman para penggemar di Anfield dan seluruh dunia.
Tags: Liverpool media sosial Tiket Ilegal Klub sepak bola penipuan