Ilustrasi Jakarta

Pengembangan Budaya Betawi Dukung Jakarta Jadi Kota Global

26 Sep 2025 | Reynaldo Putra | Berita | Berita Nasional

Jakarta menguatkan identitas budaya Betawi sebagai langkah mendukung kota global, dengan peran sektor perhotelan dan seni budaya lokal.

Visi wilayah Jakarta yang diarahkan menjadi kota global berbasis budaya Betawi dianggap memberi peluang besar bagi pengembangan sektor ekonomi dan pariwisata.

Menurut Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal melalui keterlibatan sektor perhotelan dan industri pariwisata untuk memperkuat keberadaan budaya Betawi sebagai identitas utama kota.

"Sebagai bagian dari promosi budaya ataupun dalam aspek komersial. Hotel-hotel bisa menjadi mitra strategis untuk menghadirkan budaya Betawi," ujar tokoh Betawi Munir Arsyad dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).

Munir menegaskan, transformasi Jakarta ke arah kota global tidak boleh mengabaikan akar budaya asli. Oleh karena itu, keterlibatan pelaku budaya Betawi, mulai dari pengrajin, seniman, hingga pelaku usaha kuliner, perlu terus diperkuat.

"Hotel juga dapat menyelenggarakan acara khusus yang menampilkan kuliner Betawi atau bazar makanan khas Betawi untuk memperkenalkan kekayaan kuliner ini kepada lebih banyak orang," tambahnya.

Tak hanya kuliner, pertunjukan seni seperti Lenong, Gambang Kromong, maupun Tari Betawi dianggap mampu menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik para pengunjung.

Munir juga mengusulkan agar hotel-hotel bekerja sama dengan seniman Betawi untuk mendekorasi ruang dengan ornamen atau seni ukir khas Betawi, bahkan mendorong hotel menjadi pusat rutin gelaran seni budaya Betawi.

"Hotel juga dapat menawarkan paket wisata budaya Betawi, termasuk tur ke kawasan tradisional Betawi, wisata kuliner, serta kunjungan ke pusat kerajinan atau tempat bersejarah di Jakarta yang berkaitan dengan Betawi," ujarnya.

Baca juga: Kapolri Akui Polri Kehilangan Kendali Saat Kerusuhan 2025

Jakarta Tetap Fokus sebagai Ibu Kota Nasional

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta tetap berstatus sebagai ibu kota negara, meskipun Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan baru mulai 2028.

Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025 yang diundangkan pada 30 Juni 2025.

"Dengan terminologi ibu kota politik, ini bisa bermacam-macam. Pasti Pak Gubernur Lemhannas juga bisa menjabarkan bahwa transformasi pemindahan pemerintahan ini pasti tidak dilakukan secara keseluruhan di tahun 2028," ujar Pramono saat menerima kunjungan peserta Lemhannas RI di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Ia menjelaskan, kemungkinan besar pada 2028 lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif akan mulai beroperasi di IKN. Namun, Jakarta tetap akan menjadi pusat aktivitas bisnis sekaligus menjalankan sebagian besar fungsi pemerintahan.

Pramono menegaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta akan tetap diakui sebagai ibu kota nasional dan diarahkan menjadi kota global yang inklusif dengan budaya Betawi sebagai identitas utama.

"Nanti, billboard-nya, batas-batas kecamatannya, batas kotanya, akan kami beri dengan simbol-simbol Betawi karena ini memang undang-undang," ujarnya.

Meski demikian, dia menekankan bahwa penguatan identitas Betawi tidak akan mengurangi karakter multikultural Jakarta yang sudah menjadi ciri khas kota metropolitan tersebut.

Tags: Budaya Betawi Jakarta kota global Pariwisata Hotel dan budaya Perkembangan kota

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan