Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar X pada 27 hingga 29 September di Jakarta untuk memilih ketua umum yang baru.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Jati Raharjo, mengungkapkan bahwa sosok ideal untuk posisi tersebut harus memiliki kapasitas sumber daya besar dan kedekatan dengan ulama.
Kriteria Pemimpin yang Dibutuhkan PPP
Menurut Jati, kebutuhan akan figur yang memiliki banyak dana merupakan hal yang logis karena mendukung operasional partai yang membutuhkan dana besar.
Ketua umum yang mampu mengakses sumber dana dari pemerintah sangat penting, terutama karena selama ini tidak ada kader PPP yang duduk di DPR RI akibat tidak lolos ambang batas parlemen.
Hal ini otomatis mempengaruhi akses partai terhadap sumber daya negara untuk keperluan internal, dari pengurus pusat hingga tingkat cabang.
Baca juga: KPK Desak Penetapan Tersangka Kasus Kuota Haji 2024
Kedekatan dengan Ulama dan Jejaring Sosial
PPP sebagai partai berhaluan Islam membutuhkan sosok yang biasanya dekat dengan ulama dan mempunyai jejaring luas, terutama dengan tokoh masyarakat serta ulama besar.
Sosok tersebut diharapkan dapat menjembatani komunikasi dengan pemilih basis dan pemilih potensial partai.
Meski begitu, Jati menegaskan bahwa sosok ketua umum sebaiknya berasal dari internal partai terlebih dulu, meski harus memenuhi kriteria memiliki kapasitas dan jejaring luas.
Baca juga: PSI Umumkan Inisial 'J' Sebagai Ketua Dewan Pembina
PR dan Strategi PPP ke Depan
Jati menambahkan, pemimpin yang terpilih nantinya harus menghadapi pekerjaan rumah, karena suara partai semakin menurun akibat konflik internal dan masa kebangkrutan akibat kebijakan fusi pada masa Orde Baru.
PPP perlu menawarkan ide dan platform baru agar mampu menjangkau pemilih potensial dan memutuskan apakah akan tetap mempertahankan identitas Islamnya atau menjadi partai yang lebih terbuka terhadap berbagai ideologi politik.
Saat ini, PPP tengah menyiapkan kandidat calon ketua umum yang telah mengerucut ke tiga nama, yakni Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan mantan Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie.
Juru Bicara PPP, Usman M. Tokan, menyebutkan bahwa ketiga kandidat tersebut sudah mulai mengemuka dan menjadi pilihan utama menjelang Muktamar.
PPP menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kekuatan dan memperbaiki citanya di mata publik setelah mengalami kemunduran dan konflik internal selama ini.
Tags: Politik Indonesia PPP Pemilihan Ketua Umum Muktamar PPP Kandidat PPP