Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyatakan bahwa para kadet Palestina yang mengikuti pendidikan di Universitas Pertahanan Indonesia mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia selama enam bulan sebelum mereka memulai pendidikan resmi di universitas tersebut.
Pernyataan ini disampaikan setelah Frega menjawab pertanyaan mengenai kemampuan berbahasa Indonesia kadet Palestina yang sudah cukup lancar saat berbincang dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di Aula Bhineka Tunggal Ika, Jakarta, pada Jumat (26/9/2025).
Frega menjelaskan, bahwa pelatihan bahasa Indonesia ini diberikan sebelum mereka menjalani pendidikan di bulan Juli 2025 maupun 2024. Ia menambahkan, "Jadi, memang kemampuan dasar berbahasa Indonesia sudah ada, walaupun tadi beberapa kadet tidak terlalu sempurna bahasa Indonesianya, tapi mereka memahami." Saat ini, terdapat 44 kadet Palestina yang sedang menempuh pendidikan di Unhan, terdiri dari 16 perempuan dan 28 laki-laki.
Baca juga: PSI Serukan Pembelaan untuk Jokowi dari Serangan Politik
Penggunaan Bahasa dalam Program Pendidikan di Unhan
Frega mengungkapkan, penggunaan bahasa pengantar di Unhan disesuaikan dengan konteks pembelajaran. Selain bahasa Indonesia, universitas ini juga menggunakan bahasa Inggris dalam program studi dan kegiatan konferensi guna mendukung target menjadi universitas kelas dunia.
Selain itu, dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan ke-44 kadet Palestina, hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, dan Rektor Unhan, Letjen TNI (Purn) Anton Nugroho. Pada kesempatan tersebut, diputar pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB yang menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara dan peran aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Frega menambahkan, bahwa Menhan menyampaikan dukungan penuh Indonesia bagi Palestina serta motivasi kepada kadet Palestina bahwa Indonesia akan terus mendukung proses perdamaian di Palestina.
Program pendidikan untuk kadet Palestina di Unhan mulai berjalan pada 2024, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Mereka tersebar di berbagai fakultas, mulai dari kedokteran, farmasi, teknik elektro, teknik sipil, teknik mesin, hingga informatika.
Menurut Frega, proses seleksi kadet Palestina dilakukan langsung oleh pemerintah Palestina yang memilih putra-putri terbaiknya, serupa dengan Indonesia yang mengirimkan perwira ke luar negeri untuk pendidikan militernya. Ia menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina, tidak hanya melalui diplomasi di PBB tetapi juga melalui pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.
Tags: pendidikan