Dalam wawancara dengan KAN pada Kamis, Duta Besar Prancis untuk Israel, Frédéric Journès, mengulas keputusan Presiden Emmanuel Macron mengakui negara Palestina dan dampak perang Israel-Hamas. Ia menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung serta dinamika diplomatik di sekitarnya bisa menghasilkan hal positif, termasuk peluang bagi Israel untuk mengubah status ini menjadi sebuah keberhasilan.
Journès menegaskan bahwa langkah Prancis akan «berfungsi sebagai dasar untuk normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel,» dan bahwa «pengakuan negara Palestina akan berujung pada pengakuan terhadap Israel sebagai negara juga.» Ia juga menyebut bahwa Prancis termasuk dalam 140 negara yang mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengarah pada pengakuan resmi terhadap negara Palestina.
Baca juga: Klaim Huthis tentang Demonstrasi di Sana'a dan Serbia Palsu
Reaksi dan Implikasi Konflik Israel-Hamas
Menurut Journès, setelah konflik berakhir nanti, Gaza tidak lagi akan di bawah kendali Hamas. Ia menambahkan, «Ini tidak akan mudah, tetapi Israel telah melakukan pekerjaan militer besar-besaran terhadap Hamas di Gaza. Mereka telah menyingkirkan seluruh kepemimpinan mereka.»
Meski demikian, dia memperingatkan bahwa “kerja militer saja tidak cukup,” karena Hamas terus melibatkan anak muda dalam perekrutan. Solusi jangka panjang harus melibatkan pemberdayaan “otoritas lokal yang kredibel untuk menangani kejahatan dan memberikan kehidupan normal bagi penduduk”.
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends a joint press conference with French President Emmanuel Macron in Jerusalem, October 24, 2023. (photo credit: REUTERS)
Journès juga mengungkapkan keprihatinan terhadap dampak serius yang dialami rakyat Israel akibat perang ini. Ia menegaskan, “Saya melihat penderitaan dan rasa sakit di sini; ada cara lain untuk menyelesaikan ini, yaitu dengan gencatan senjata yang memungkinkan pembebasan sandera serta pembentukan pasukan keamanan internasional.”
Selain itu, ia mempertegas bahwa dirinya telah menyampaikan kepada rekan-rekannya di Israel bahwa jika pemerintah Israel melanjutkan penutupan Kedutaan Besar Prancis di Yerusalem sebagai tanggapan atas pengakuan Prancis terhadap negara Palestina, maka mereka akan memberikan respons yang «tegas». Ia tidak merinci apa bentuk respons tersebut.
Journès juga menegaskan bahwa ia tidak ingin hubungan kedua negara menjadi memburuk secara diplomatik, dan berharap suatu hari hubungan itu dapat dipulihkan seperti sebelum 7 Oktober. Ia menyatakan, “Kami bukan musuh. Kami menawarkan opsi perdamaian, dan menyerang diskursus kita bukan langkah yang tepat. Pernyataan kami… adalah jalur menuju rekonstruksi dan investasi lebih lanjut.”
Tags: Perdamaian Dunia Diplomasi Internasional pengakuan Palestina Konflik Israel-Hamas Normalisasi Arab-Israel