Presiden Prabowo Subianto saat diterima secara resmi oleh Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda, pada Jumat (26/9/2025).

Presiden Prabowo Kembali dari Kunjungan Diplomatik Empat Negara

28 Sep 2025 | Farrel Santoso | Berita | Berita Nasional

Presiden RI Prabowo Subianto menyelesaikan kunjungan ke empat negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Belanda. Kunjungan berlangsung selama enam hari dan menghasilkan berbagai pencapaian penting. Di Jepang, ia mengunjungi Pavilion Indonesia di Expo Osaka 2025, yang menyumbang komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar. Di Amerika Serikat, Presiden berbicara dalam Sidang Umum PBB dan mendapatkan apresiasi luas dari dunia internasional. Ia juga bertemu dengan Presiden FIFA yang mendukung pengembangan sepak bola tanah air. Sementara di Kanada, Indonesia dan Kanada menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi, serta mempercepat penghapusan tarif produk Indonesia. Dari Belanda, kesepakatan pengembalian 30.000 artefak dan dokumen bersejarah milik Indonesia disepakati langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Kunjungan ini menandai langkah diplomasi yang strategis dan menguntungkan untuk Indonesia.

Presiden RI Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungan ke empat negara dan tiba di Indonesia pada Sabtu (27/9/2025). Kunjungan selama enam hari tersebut mencakup Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Belanda. Dalam perjalanan diplomatik ini, Presiden menghadiri berbagai pertemuan penting termasuk pidato di sidang umum PBB, kunjungan ke pameran, serta pertemuan bilateral dengan berbagai pemimpin dunia.

Kunjungan ke Jepang dan Investasi Indonesia

Negara pertama yang dikunjungi Presiden adalah Jepang. Berdasarkan keterangan dari Sekretariat Presiden, Prabowo mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut laporan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari pameran tersebut tercatat komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar, sekitar Rp 380 triliun.

Pidato dalam Sidang Umum PBB dan Dukungan Dunia terhadap Indonesia

Di Amerika Serikat, Prabowo tampil sebagai salah satu pembicara utama dalam Sidang Umum PBB, berada di urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidatonya yang disampaikan di hadapan 193 negara anggota mendapatkan apresiasi luas dari para pemimpin dunia. Sekretaris Kabinet Teddy mengatakan, “Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, Anda bisa lihat sendiri, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelpon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden.”

Selain itu, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungannya terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Infantino menyatakan, “Dalam waktu dekat, tanggal 9 dan 12 Oktober, kalau tidak salah, Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat Piala Dunia. Tidak mudah, tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos di Piala Dunia. Dan kita minta nanti dalam pertandingan tersebut semuanya berjalan sesuai rencana dan netral.”

Baca juga: Mardiono Terpilih Aklamasi sebagai Ketum PPP Periode 2025-2030

Kunjungan Singkat ke Kanada dan Kesepakatan Perdagangan

Kunjungan ke Kanada dilakukan secara singkat, meskipun tanpa mengadakan acara menginap. Presiden diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). Sekretaris Kabinet Teddy menyebutkan, “Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya berdampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia.”

Baca juga: Muktamar PPP Ricuh Usai Pemilihan Aklamasi Ketua Umum

Pembalikan Benda Bersejarah dari Belanda

Salah satu pencapaian penting dari kunjungan ini adalah kesepakatan pengembalian 30.000 benda bersejarah milik Indonesia yang selama ini disimpan di Belanda. Prabowo disambut langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Teddy Indra Wijaya menuturkan, bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting mengenai pengembalian artefak Jawa, fosil, dan dokumen budaya Indonesia. “Dan intinya tadi juga disepakati bahwa Pemerintah Belanda akan mengembalikan sebanyak 30.000 fosil, artefak, dan dokumen-dokumen budaya milik Indonesia yang disimpan di sini, dan nanti prosesnya akan segera, mungkin besok Menteri Kebudayaan akan menyelesaikan itu dan segera dikembalikan kepada Indonesia,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan menindaklanjuti kesepakatan tersebut di Belanda. Teddy menambahkan, proses pengembalian artefak ini diharapkan berjalan cepat karena Raja Belanda telah menyepakati kesepakatan itu. Pengembalian benda bersejarah ini merupakan proses yang telah lama berlangsung dan kini akhirnya mencapai titik terang.

Tags: Indonesia Diplomasi investasi Perdagangan Budaya

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan