DeWanna Bonner and the Phoenix Mercury are headed to the WNBA Finals - Christian Petersen/Getty Images

Indiana Fever Lolos ke Final WNBA Setelah Kalahkan Las Vegas Aces

8 jam lalu | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Indiana Fever mengalahkan Las Vegas Aces 90-83 di semifinal WNBA. Mereka paksa seri hingga Game 5 yang menentukan. Aliyah Boston tampil impresif dengan 24 poin. Kelsey Mitchell menyumbang 25 poin. Fever tampil luar biasa tanpa Caitlin Clark. Pertandingan ini penuh ketegangan dan strategi sengit. Vizir utama dari kedua tim menunjukkan performa luar biasa di pertandingan ini. Fever bangkit dari ketertinggalan dan mengikat seri semifinal. Mereka mengandalkan kekompakan dan mental pantang menyerah. Pelatih dan pemain saling menghormati dan menunjukkan sportivitas. Phoenix Mercury sukses menembus final WNBA setelah mengalahkan Minnesota Lynx 86-81 dengan comeback di kuartal terakhir. DeWanna Bonner tampil gemilang dan kunci kemenangan. Kompetisi ini menjadi bukti kesiapan tim-tim dalam kejuaraan bölganya.

Dalam pertandingan sengit yang dipenuhi ketegangan, Indiana Fever mengalahkan Las Vegas Aces dengan skor 90-83, memaksa seri semifinal WNBA berjalan hingga Game 5 yang menentukan di Las Vegas. Meski tanpa kehadiran superstar pengatur serangan Caitlin Clark karena cedera, Fever dengan gagah berani bangkit dari ketertinggalan dan mengikat seri best-of-five setelah sebelumnya kalah di dua pertandingan terakhir dari Aces yang dua kali menjadi juara WNBA.

Seri ini menjadi semakin menarik karena kedua tim menunjukkan performa luar biasa dan adu strategi yang sengit. Indiana yang hanya menempati posisi keenam dalam klasemen, tampil luar biasa di pertandingan ini. Mereka memimpin tipis di menit-menit akhir saat Kelsey Mitchell, yang menyumbang 25 poin, melakukan tembakan pull-up float yang membawa Fever unggul 82-75 dengan 1:01 tersisa. Poin tersebut menjadi momen krusial yang mengukuhkan dominasi mereka.

Detil Skor dan Pemain Kunci

Di saat Aces berusaha mengejar ketertinggalan, A’ja Wilson, pemain terfavorit WNBA yang meraih MVP, menyambut dengan layup keras yang memotong jarak menjadi lima poin. Sayangnya, Wilson gagal mengeksekusi tendangan bebas and-1 yang sangat penting, sehingga peluang emas ini hilang. Fever mendapatkan angin segar saat Lexie Hull yang merebut rebound, kemudian melakukan pelanggaran dan gagal memasukkan kedua free throw-nya, memberi peluang untuk lawan.

Namun, Jewell Loyd dari Aces gagal memanfaatkan kesempatan terakhir dengan melakukan tembakan triple yang melambung tinggi di detik-detik terakhir, sehingga menjaga keunggulan Indiana. Hull yang mendapatkan peluang berikutnya di garis lemparan bebas tak menyia-nyiakannya dan berhasil memasukkan dua poin penting saat laga menyisakan 36,6 detik, memberi keunggulan 84-77 kepada Fever.

Pelatih kepala Las Vegas Becky Hammon melakukan kesalahan strategis saat memanggil timeout di saat timnya kehabisan waktu, yang kemudian berujung pada pelanggaran teknis dan kehilangan penguasaan bola. Mitchell pun sukses melakukan lemparan bebas sehingga memperlebar keunggulan Indonesia menjadi delapan poin.

Selesai pertandingan, Fever menutup kemenangan dari garis lemparan bebas. Odyssey Sims dengan 18 poin dan Kelsey Mitchell berkontribusi dengan akurasi tembakan dari garis 6 dari 7 usaha di detik-detik terakhir, memastikan kemenangan di tengah pertahanan hebat dari Chelsea Gray, bintang dari Aces yang melakukan dua tembakan tiga poin berturut-turut.

Di lini depan, pusat sekaligus pemain bintang Indiana, Aliyah Boston, mencetak poin tertinggi selama playoff musim ini, 24 poin, termasuk 17 di babak kedua. Ia juga mengumpulkan 14 rebound, limaassist, dua steal, dan dua blok. Boston menyatakan, “’We over me,’ itu identitas kami selama musim ini. Kita semua yang kita miliki, dan kita semua yang kita butuhkan. Kami tetap menjaga prinsip itu. Semua yang kami lakukan adalah untuk kebaikan tim dan meraih kemenangan.”

Meski kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera, tim ini tetap tampil kompak dan berjuang bersama. Selain Clark yang absen, Sophie Cunningham, Sydney Colson, Chloe Bibby, dan Aari McDonald juga tidak bisa tampil di laga ini, namun semangat tim tetap menyala.

Indiana Fever guard Kelsey Mitchell heads upcourt with the ball in the second half of Game 4 against the Las Vegas Aces in Indianapolis on Sunday. - Doug McSchooler/APIndiana Fever guard Kelsey Mitchell heads upcourt with the ball in the second half of Game 4 against the Las Vegas Aces in Indianapolis on Sunday. - Doug McSchooler/AP

Baca juga: Kekalahan Menyakitkan, Minnesota Lynx Gagal Pertahankan Semifinal

Kekompakan dan Kritik terhadap Wasit

Setelah laga, skuad Aces mengungkapkan ketidakpuasan terhadap keputusan wasit terkait jumlah pelanggaran yang mereka anggap tidak proporsional. Wilson menyatakan, “Saya hanya memperhatikan pelanggaran. (NaLyssa Smith) mendapatkan lima, Jackie (Young) lima, dan Chelsea (Gray) lima. Sangat menarik perhatian saya karena, saya tidak bilang kami tidak foul – iya, kami foult, tapi ini sangat menarik. Kami harus bermain lebih baik lagi dan bermain bertahan lebih keras.”

Pelatih Becky Hammon menanggapi dengan sindiran, “Maksudnya, ‘menarik’ itu, ‘S***,’” sementara Wilson berusaha menjaga citranya dengan menyatakan tidak akan mengucap kata tidak sopan. Hammon pun tegas menyatakan, “Saya yang akan mengatakannya, saya tidak punya citra untuk dipertahankan.”

Menurut CBS Sports, sepanjang empat pertandingan awal seri antara Aces dan Fever, tim Aces telah melakukan 80 pelanggaran dan melakukan 61 tembakan bebas, sedangkan Fever melakukan 69 pelanggaran dan menembak 87 kali dari garis bebas. Pada pertandingan keempat, perbedaan mencolok terjadi dengan Fever yang melakukan 34 tembakan bebas dibandingkan Aces yang hanya 11, menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam pelanggaran dan peluang penalti.

Baca juga: Kekalahan Dramatis Minnesota Lynx di Final WNBA 2022

Final WNBA Dimenangkan Phoenix Mercury

Pertandingan semifinal menentukan yang berlangsung pada hari Minggu malam menuntaskan perjalanan Phoenix Mercury ke Final WNBA dengan mengalahkan Minnesota Lynx 86-81. DeWanna Bonner, pemain berusia 38 tahun, menjadi pahlawan dengan 11 dari 13 poin yang ia ciptakan di kuartal terakhir, termasuk tiga tembakan dari jarak jauh, sekaligus membalikkan keadaan dari defisit 68-55 di awal babak terakhir.

Merembet kemenangan ini menjadi tiket pertama Mercury ke final sejak 2021, setelah mereka gagal di final melawan Chicago Sky dua tahun lalu. Mereka memulai kuartal terakhir dengan lari 19-2, dan tembakan tiga poin kedua Bonner menempatkan mereka unggul 72-70 dengan sisa waktu 3 menit 39 detik.

Kayla McBride dari Lynx sempat menyamai kedudukan lewat tembakan tiga poin, namun Bonner kembali membuktikan keunggulan Mercury dengan mengirim dua lemparan bebas yang memperbesar jarak menjadi tiga poin di sisa waktu 42 detik. Dengan sisa 5,2 detik, Natasha Hiedeman berusaha menyamakan kedudukan dari jarak tiga poin, tetapi Phoenix tetap mampu mempertahankan keunggulan dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

Satou Sabally menyumbang 21 poin membantu kemenangan Mercury, yang menjadi tim pertama dalam sejarah WNBA yang tampil di final dua kali dalam lima tahun tanpa pemain yang sama di kedua skuad. Pemain utama Mercury, Tina Charles, tampil gemilang dengan 23 poin, 10 assist, dan 8 rebound, mendekati triple-double kedua di playoffnya.

Pelatih kepala Mercury menegaskan, “Kami tahu mereka akan menantang hari ini. Saya bangga dengan respon tim ini. Kami bisa saja menyerah, tapi kami tetap bersama dan berjuang keras di pertahanan.” Sementara itu, pelatih Lynx, Eric Thibault, menyatakan, “Phoenix layak mendapat kredit karena pertahanan mereka di kuartal terakhir. Mereka membuat sulit dan mengubah permainan, sehingga kami tidak mendapatkan peluang yang cukup di akhir.”

Tags: Indiana Fever WNBA Las Vegas Aces Semifinal Kelsey Mitchell Phoenix Mercury final Aliyah Boston DeWanna Bonner

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan