Lebih dari 400 organisasi bersatu merencanakan demonstrasi besar untuk damai di Berlin dan Stuttgart pada hari Jumat, sebagai bentuk penolakan terhadap rencana reintroduksi wajib militer dan ketidakpuasan atas konflik yang terus berlangsung di Gaza.
Unjuk rasa ini akan dilakukan dengan tagline: "Tidak pernah lagi siap untuk perang! Mari bersatu untuk perdamaian!"
Para penyelenggara mendesak agar diadakan negosiasi untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung.
"Tidak ada yang bisa dibenarkan dalam melawan terorisme dengan cara memiskinkan anak-anak, menahan pengobatan, atau mengebom wilayah sipil," kata Ralf Stegner, seorang legislator bagian sayap kiri yang berpengalaman, menyinggung perang di Gaza.
Di Berlin, terjadi demonstrasi terbesar menentang konflik pada hari Sabtu, hampir dua tahun setelah serangan 7 Oktober yang memicu peperangan. Menurut penyelenggara, sekitar 100.000 orang hadir, sementara polisi memperkirakan jumlahnya sekitar 60.000.
Uskup Hannover, Margot Kässmann, menyatakan bahwa sangat mengesankan bahwa lebih dari 400 kelompok bersatu dalam menyelenggarakan kedua demonstrasi tersebut pada hari Jumat.
"Saya percaya ini mencerminkan kekhawatiran banyak orang ... yang sangat peduli dengan perkembangan situasi ini, serta tentang miliaran uang yang dihabiskan untuk persenjataan," ujarnya.
Aliansi tersebut mengkritik perdebatan tentang reintroduksi wajib militer dan militarisasi pendidikan, universitas, serta layanan kesehatan.
Selain itu, mereka juga mengecam pengurangan dalam perlindungan sosial, pengeluaran untuk tindakan perubahan iklim, serta bantuan pembangunan yang digunakan untuk membiayai peningkatan persenjataan militer.
Demonstrasi ini akan dilakukan pada peringatan 35 tahun reunifikasi Jerman yang juga diperingati sebagai Hari Persatuan Jerman.
Tags: Konflik Gaza politik internasional Perdamaian demonstrasi Jerman