Manajer tim Sauber, Jonathan Wheatley, menampik kekhawatiran terkait catatan kualifikasi Nico Hulkenberg yang sering dikalahkan rekan setim rookie-nya, Gabriel Bortoleto.
Di musim ini, Bortoleto unggul 13-7 atas Hulkenberg, termasuk 11-6 tanpa sesi sprint, menunjukkan performa mengesankan dari juara F2 yang meraih lima penampilan di Q3.
Meskipun data tersebut bisa digunakan untuk merendahkan Hulkenberg dan memuji Bortoleto, Wheatley menegaskan bahwa pembalap berusia 38 tahun itu juga menjalani musim yang solid.
Hulkenberg akhirnya mematahkan puasa podium di Formula 1 dengan finis ketiga di GP Inggris 2023 dan menempati posisi ke-10 dalam klasemen pembalap, delapan posisi di atas Bortoleto dengan 19 poin lebih banyak.
Ketika ditanya apakah ada kekhawatiran terkait catatan kualifikasi Hulkenberg, Wheatley menjawab: "Ini sebuah pertanyaan yang semakin sering saya terima. Secara pribadi, saya tidak merasa ada masalah mendasar di sini."
“Nico adalah pembalap yang sangat berpengalaman dan cepat. Banyak kali dia dikalahkan oleh lawannya dalam sesi kualifikasi, ribuan atau ratusan detik, tapi itu bukan hal besar.”
“Kami sering membahas tentang betapa Nico belum pernah naik podium. Sekarang dia sudah melakukannya. Saya rasa ini hanya hal sementara,” ujar Wheatley.
“Gabriel juga cepat. Jika salah satu dari mereka mendapatkan waktu lap yang tepat, pasti dia yang akan mengalahkan yang lain.”
Jonathan Wheatley, Team Principal of Stake F1 Team Kick Sauber in the Team Principals Press Conference
“Saya yakin Gabriel memang sedang dalam tren di sirkuit yang lebih dikenal dan familiar baginya. Untuk Nico, saya pikir tidak ada hal besar yang harus dilalui, dia akan terus menjalin konsistensi.”
Baca juga: FIA dan CEO F1 Bincangkan Tambah Jumlah Sprints
Pengaruh Familiarisasi Sirkuit untuk Performa Bortoleto
Lebih dari itu, adaptasi terhadap sirkuit terbukti menjadi kunci bagi Bortoleto, yang telah mengalahkan Hulkenberg dalam lap terbaik di delapan balapan terakhir. Rangkaian tersebut meliputi GP Austria, Inggris, Belgia, Hongaria, Belanda, Italia, dan Azerbaijan.
Sirkuit-sirkuit ini pernah menjadi bagian dari kalender F2 saat Bortoleto meraih gelar juara, dan itu membantu dia membangun kepercayaan diri meskipun start awalnya cukup lambat.
Keberhasilan ini memperlihatkan bahwa Bortoleto semakin dipastikan sebagai pembalap muda berbakat di panggung internasional, meskipun belum selalu mendapatkan hasil poin tinggi. Responnya terhadap hari-hari sulit turut membuat pengamat dan manajernya terkesan.
Baca juga: Fernando Alonso Ucapkan Selamat Tinggal Tanpa Kemenangan F1 Selama Lebih Dekade
Respon Bortoleto dan Penilaian Wheatley
“Dia lebih bijaksana dari usianya,” tambah Wheatley, setelah Bortoleto finis di posisi ke-15 di Zandvoort bulan lalu. “Dia menangani sesi evaluasi usai balapan dengan sangat baik. Setelah balapan yang sangat frustrasi, perkembangan yang dia tunjukkan sangat memuaskan bagi saya sebagai manajer tim.”
“Dia menunjukkan kedewasaan luar biasa, dan ketika mobil mampu memberikan performa, dia mampu membuktikan kemampuannya,” tutup Wheatley.
Simak juga laporan tambahan dari Oleg Karpov dan Stuart Codling. Untuk membaca artikel lain dari Motorsport.com, kunjungi situs resmi kami.
Gabriel Bortoleto, Sauber
Sauber: Performa Nico Hulkenberg Tak Perlu Dikhawatirkan (3)
Tags: Formula 1 Sauber Nico Hulkenberg Gabriel Bortoleto Kualifikasi F1