<span>Screenshot comparison of the falsely shared video (left) and Google Maps imagery (right), with matching features highlighted by AFP</span>

Viral Video Demonstrasi Filipina Ternyata Film di Nepal dan Sri Lanka

13 jam lalu | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

Viral video demonstrasi Filipina ternyata diambil dari kerusuhan di Sri Lanka dan Nepal. Video tersebut beredar luas di media sosial dan diklaim menunjukkan aksi massa di Manila. Verifikasi menunjukkan bahwa video pertama berasal dari kerusuhan di Colombo pada Juli 2022, sementara video kedua berasal dari Nepal. Keduanya digunakan dalam laporan tentang demonstrasi anti-korupsi di Asia. Pemeriksaan gambar mengungkap lokasi sebenarnya dan mengklarifikasi informasi yang salah. Penggunaan konten yang tidak benar dapat menyesatkan masyarakat dan memengaruhi persepsi tentang situasi politik di Filipina. Media menyarankan pentingnya verifikasi fakta sebelum menyebarkan video yang viral di internet. Klaim mengenai demonstrasi di Manila yang dipicu skandal korupsi tetap valid, namun video yang beredar telah terbukti bukan berasal dari situasi di Filipina.

Ribuan warga Manila turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas skandal korupsi besar yang melibatkan proyek pengendalian banjir palsu. Namun, dua video yang viral dan diklaim menampilkan aksi unjuk rasa di Filipina ternyata berasal dari Sri Lanka dan Nepal.

Video pertama, yang menunjukkan jalanan penuh manusia, diunggah di TikTok pada 22 September 2025, sehari setelah demonstrasi besar di Manila yang dipicu oleh skandal korupsi yang melibatkan biaya proyek palsu. Skandal ini diduga merugikan negara hingga miliaran dolar dan melibatkan banyak anggota parlemen. Bahkan, pemimpin Senat dan Ketua DPR dikabarkan mengundurkan diri akibat penanganan kasus ini.

Dalam caption video tersebut, digunakan tagar "People Power" yang mengacu pada revolusi damai tahun 1986 yang menggulingkan rezim otoriter ayah Presiden Ferdinand Marcos. Video ini mendapatkan banyak perhatian dan bahkan diunggah ulang di Facebook pada 11 September dengan caption berisi, "Semua uang rakyat sedang dicuri. Kita sudah mendekati kekuatan rakyat." Video dan caption ini mengingatkan pada gerakan masa lalu yang menuntut perubahan melalui solidaritas rakyat.

Namun, verifikasi lebih lanjut membuktikan bahwa video tersebut bukan berasal dari demonstrasi di Filipina. Sebuah pencarian menggunakan gambar dari video tersebut di Google Images mengarah ke postingan dari Juli 2022 yang menunjukkan kerusuhan di Istana Presiden Colombo, Sri Lanka. Pada hari itu, ratusan ribu warga melakukan aksi protes besar menuntut pemerintahan bertanggung jawab atas kerusakan ekonomi dan kekurangan bahan pokok.

<span>Screenshot of the false TikTok video captured on September 28, 2025, with a red X added by AFP</span>Screenshot of the false TikTok video captured on September 28, 2025, with a red X added by AFP

Selain itu, gambar dan video serupa yang beredar di media sosial juga ditemukan di platform lain, termasuk Facebook dan TikTok, yang menunjukkan kerusuhan di Kathmandu, Nepal. Video ini diambil saat unjuk rasa anti-korupsi yang mengubah pemerintahan Nepal dengan aksi yang berlangsung di pusat kota Kathmandu.

Baca juga: Bencana Kebakaran Besar di Taman Nasional Etosha Namibia

Pengungkapan Fakta di Balik Video

Hasil pencarian gambar dengan bantuan Google Maps membuktikan bahwa video kedua yang viral ternyata diambil di Nepal, tepatnya di ibukota Kathmandu. Bukti visual dari Google Street View menampilkan area yang sama dan mematahkan klaim bahwa suasana tersebut terjadi di Filipina.

Selain itu, AFP juga mengungkap bahwa video yang menyebar di media sosial terkait demonstrasi di Sri Lanka pernah digunakan dalam laporan berita tentang kerusuhan di Colombo yang terjadi pada Juli 2022. Pada waktu itu, ratusan ribu warga berjalan ke jalanan, mendesak pemerintah untuk mengambil tanggung jawab atas krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Mereka bahkan berlarian dan bermain di kolam di dalam kompleks istana presiden.

Pada dasarnya, ketiga video yang beredar tersebut tidak berkaitan dengan aksi di Manila. Mereka adalah cuplikan dari kerusuhan yang terjadi di Sri Lanka dan Nepal, yang disalahartikan sebagai bagian dari demonstrasi Filipina. Media menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memverifikasi keaslian konten sebelum menyebarkannya di media sosial.

<span>Screenshot of the false Facebook video captured on September 28, 2025, with a red X added by AFP</span>Screenshot of the false Facebook video captured on September 28, 2025, with a red X added by AFP

<span>Screenshot comparison of the falsely shared video (left) and a NewsWire post from July 2022 (right), with corresponding elements highlighted by AFP</span>Screenshot comparison of the falsely shared video (left) and a NewsWire post from July 2022 (right), with corresponding elements highlighted by AFP

<span>Screenshot comparison of the falsely shared video (left) and Google Street View imagery from Kathmandu (right), with matching features highlighted by AFP</span>Screenshot comparison of the falsely shared video (left) and Google Street View imagery from Kathmandu (right), with matching features highlighted by AFP

Tags: Korupsi media sosial berita internasional demo verifikasi fakta

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan