Toyota akan melakukan pembaruan besar terhadap model GR010 HYBRID Le Mans Hypercar untuk pertama kalinya sejak empat tahun terakhir, menyambut musim kampanye Kejuaraan Dunia Endurance (WEC) 2026. Upaya ini bertujuan agar mereka bisa kembali meraih kemenangan di ajang bergengsi tersebut.
Kazuki Nakajima, Wakil Ketua Toyota Gazoo Racing Eropa, memastikan bahwa timnya tengah menyiapkan peningkatan signifikan pada mobil pesaing di kelas Hypercar yang diperkenalkan sejak 2021. Fokus utama upgrade ini adalah pada aspek aerodinamika.
Pernyataan Nakajima disampaikan saat konferensi pers yang diadakan untuk media otomotif Jepang pekan lalu, setelah ronde Fuji WEC. “Kami sedang aktif mengerjakan paket baru untuk tahun depan,” ujarnya. “Kami berencana memulai pengujian mobil yang telah mengalami evolusi ini dengan paket aerodinamika terbaru pada awal Oktober.”
Selain itu, Nakajima menegaskan bahwa tujuan utama Toyota adalah menjadi juara di Le Mans 24 Jam tahun depan. “Tim kami bersatu dalam tekad untuk memenangkan kembali lomba ini dan saat ini sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” paparnya.
Peningkatan Performa dan Rencana Uji Coba
Mobil balap Toyota GR010-Hybrid nomor 8, yang dikendarai oleh Sebastien Buemi dan Kazuki Nakajima, saat ini berada di posisi start ke-7 pada kejuaraan musim ini. Pada gelaran Fuji, mereka finis di posisi kelima, menunjukkan perlunya peningkatan performa untuk bersaing di level tertinggi.
Menurut Nakajima, proses upgrade ini sangat penting mengingat mereka belum mampu meraih kemenangan sejak 2022 dan hasil terakhir memperlihatkan performa yang kurang optimal, terutama dari segi kecepatan tertinggi dibanding lawan mereka. “Di Le Mans, kami lebih lambat dari kompetitor dalam hal kecepatan tertinggi,” katanya. “Race ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang bisa kami tingkatkan di area tersebut.”
Kamui Kobayashi, yang selain menjadi pembalap, juga menjabat sebagai kepala tim WEC Toyota, menambahkan bahwa pengembangan mobil tidak hanya terkait aerodinamika, tetapi juga menuntut mobil yang benar-benar cepat dan seimbang. “Kami harus mengatasi masalah yang selama ini menghambat performa dan membangun mobil yang sangat cepat, sehingga dapat memenangkan balapan bahkan saat diberikan bobot maksimal dan daya minimum sesuai regulasi BoP,” ujarnya.
#8 Toyota Gazoo Racing Toyota GR010 - Hybrid: Sebastien Buemi, Kazuki Nakajima
Baca juga: Marc Marquez Temui Presiden Prabowo Jelang GP Mandalika 2025
Hambatan Regulasi dan Implementasi Upaya Upgrades
Pada musim 2025, performa Toyota di WEC menghadapi kendala dari sistem Balancing of Performance (BoP). Mobil mereka beroperasi dengan daya sekitar 483kW dan bobot 1.069kg, hampir mencapai batas bawah regulasi. Ke depan, pengujian versi terbaru GR010 direncanakan digelar di Paul Ricard pada awal Oktober ini.
Perbaikan yang dilakukan akan mengikuti aturan ‘evo joker’, sebuah mekanisme pengembangan performa yang harus mendapat persetujuan dari FIA serta Automobile Club de l’Ouest. Meski tahun lalu Toyota tidak diperbolehkan melakukan pembaruan, mereka tetap optimistis melakukan peningkatan menggunakan aturan ini nanti.
Perubahan aerodinamika ini akan didukung dengan pengujian homologasi di Windshear, sebuah fasilitas pengujian angin berukuran besar di North Carolina, yang digunakan untuk menguji model mobil sebelum kompetisi. Sebelumnya, homologasi LMH dilakukan di windtunnel Sauber, yang kini tidak lagi tersedia, dan untuk LMDh harus melewati pengujian di Swiss maupun Windshear.
Baca juga: Valentino Rossi Ajak Puji Sirkuit Mandalika, Tantangan Berat Pebalap
Sejarah dan Strategi Upgrades Toyota
Upaya peningkatan performa Toyota terhadap GR010 telah dilakukan sejak musim 2022 dan 2023, saat mereka melakukan perubahan desain aerodinamis terkait penyesuaian ban depan dan belakang. Namun, perubahan tersebut tidak dihitung sebagai bagian dari mekanisme joker karena mereka berargumen bahwa desain mobil saat itu terpengaruh oleh perubahan regulasi LMH yang mengarah ke kategori LMDh pada 2023.
Sampai saat ini, Toyota belum mengungkap berapa kali mereka telah menggunakan joker, namun mereka diizinkan menggunakan hingga tujuh joker sampai homologasi mobil dalam kelas Hypercar berakhir pada 2029. Pengembangan terbaru akan mengikuti aturan regulasi terbaru yang berlaku, termasuk pengujian homologasi akhir di fasilitas Windshear di Amerika Serikat.
Selain itu, Toyota hanya melakukan satu peningkatan performa besar selama dua musim terakhir mereka, yang meliputi perubahan dari ban berukuran sama di depan dan belakang ke ban depan yang lebih kecil dan belakang yang lebih besar. Perubahan ini tidak termasuk dalam joker karena mereka berhasil berargumen bahwa integrasi regulasi baru telah mempengaruhi desain mobil.
Dengan periode persiapan yang matang dan pengujian intensif, Toyota berharap upgrade ini dapat mengubah nasib mereka di WEC 2026 dan mengembalikan kejayaan mereka di ajang klasik Le Mans.
#7 Toyota Gazoo Racing Toyota GR010 - Hybrid: Kamui Kobayashi
#8 Toyota Gazoo Racing Toyota GR010 - Hybrid: Sébastien Buemi, Brendon Hartley, Ry? Hirakawa
Toyota Verrsihkan Prototipe Hypercar Kunci Menuju Kemenangan di Le Mans 2026 (4)
Toyota Verrsihkan Prototipe Hypercar Kunci Menuju Kemenangan di Le Mans 2026 (5)