Kementerian Pertahanan menyerahkan sebanyak 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi untuk didistribusikan ke koperasi desa dan kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto kepada Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Kemenhan, Jakarta.
“Pada kesempatan kali ini kita serahkan sekitar 17,4 juta obat kepada Menteri Koperasi yang nantinya akan didistribusikan kepada Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di seluruh pelosok tanah air," kata Donny. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari program serupa yang dilakukan pada Juli lalu di Desa Bentangan, Klaten, di mana Kemenhan telah menyalurkan 15.000 butir obat.
Baca juga: DPR DPR RI Dukungan Gugatan Pasal 21 UU Tipikor
Distribusi dan Pengembangan Program Kesehatan
Selain obat, Kemenhan juga menyerahkan 4,8 juta butir vitamin yang akan didistribusikan melalui sekitar 100 Sentra Pelayanan Pemberdayaan Gizi (SPPG) di wilayah Jakarta. Dalam kesempatan itu, Donny menyatakan alih komando Lembaga Farmasi TNI (Lafi) yang kini resmi berada di bawah kendali langsung Kemenhan mulai 1 Oktober 2025. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan pengelolaan produksi obat-obatan.
Nantinya, obat dan vitamin ini tidak hanya digunakan untuk mendukung prajurit, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia secara umum. Saat ini, Lafi memproduksi tiga jenis obat utama, yakni Fimol (Lafi AD), Ponstal (Lafi AL), dan Cevalaf (Lafi AU), yang merupakan obat pereda nyeri dan antibiotik.
Kemenhan juga menyusun rencana pengembangan riset untuk memproduksi obat penyakit degeneratif yang banyak diderita masyarakat Indonesia, seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi. "Nanti kita juga akan memfokuskan untuk memproduksi obat-obat yang penyakitnya banyak diderita oleh masyarakat Indonesia seperti diabetes, jantung, dan tekanan darah tinggi," ujar Donny. Ia menambahkan, produksi obat ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemungkinan ditingkatkan di tahun mendatang.
Baca juga: Kendala dalam Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
Pentingnya Distribusi Obat Melalui Koperasi Desa
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa distribusi obat akan dilakukan melalui jaringan koperasi desa dan klinik desa. Ini bertujuan memperkuat layanan kesehatan masyarakat di tingkat akar rumput, khususnya di luar pusat kecamatan yang jarang akses ke puskesmas.
“Obat-obatan ini nanti akan didistribusikan dari kegiatan apotek dan klinik desa yang kita mulai karena ada dari poskesdes dan puskesmas pembantu yang sudah bertransformasi menjadi unit kegiatan dari koperasi desa. Itu akan diutamakan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan negara hadir dalam penyediaan layanan kesehatan murah dan terjangkau, bahkan gratis.
“Insya Allah nanti ke depan juga TNI kita doakan untuk terus membantu pelayanan kesehatan masyarakat dan fasilitas kesehatan dari klinik kesehatan," kata Ferry. Penyaluran ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia dan mendukung program pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat.
Tags: Kementerian Pertahanan Kementerian Koperasi Distribusi Obat Lembaga Farmasi TNI Program Kesehatan Koperasi Desa