Perjalanan singkat Caitlin Clark di WNBA bersama Indiana Fever sering diwarnai isu kontroversial.
Meskipun Clark mampu menarik perhatian penonton TV dan meningkatkan minat terhadap liga yang belum pernah tercapai sebelumnya, rasa iri dari bintang liga lain dan dari pihak WNBA sendiri sering mencuat sebagai bahan perbincangan. Kritik terhadap fisik yang tidak diatur dan dampaknya terhadap Clark serta pemain lainnya menjadi perhatian utama selama masa singkat Clark di liga.
Cedera dan Tantangan di Tahun 2025
Pada tahun 2025, Clark hanya mampu tampil dalam 13 pertandingan akibat berbagai cedera. Di tengah harapan bahwa WNBA akan mulai menarik perhatian mainstream, kondisi ini seakan menjadi ancaman bahwa liga ini akan kembali kehilangan daya tariknya, apalagi tanpa langkah nyata untuk mengatasi persoalan tersebut.
Baca juga: Napheesa Collier Ramal Rencana Denda WNBA Setelah Kritikan Tajam
Drama dan Tuduhan terhadap Kepemimpinan WNBA
Pada hari Selasa, kekhawatiran penggemar dan fans Indiana Fever terkait kemungkinan adanya bias dari WNBA terhadap Clark dan pertumbuhan liga terbukti. Dalam wawancara seusai pertandingan, Napheesa Collier—bintang Minnesota Lynx sekaligus wakil presiden Asosiasi Pemain WNBA—mengeluarkan komentar keras terhadap Komisaris WNBA Cathy Engelbert.
Collier, yang mengalami cedera pergelangan kaki kiri serius di momen yang kontroversial saat pertandingan semifinal melawan Phoenix, menyatakan bahwa kepemimpinan WNBA menanggung tanggung jawab yang buruk dan menyebut Engelbert "kelalaian" dalam menjalankan tugasnya.
Dalam pernyataannya yang lengkap dan tidak diedit, Collier menyampaikan, "Jawaban kepemimpinan kami atas akuntabilitas adalah menekan suara semua orang dengan memberi denda," ujarnya. "Saya tidak khawatir soal denda, tapi saya peduli dengan masa depan olahraga kita. Suatu saat, semua orang berhak mendengarkan kebenaran dari seseorang yang saya harap sudah layak mendapatkan kepercayaan untuk memperjuangkan apa yang benar dan adil untuk atlet dan penggemar kami."
Lebih jauh, Collier menegaskan, "Kami punya pemain terbaik di dunia dan penggemar terbaik di dunia, tapi saat ini kami memiliki kepemimpinan terburuk di dunia. Jika saya tidak tahu apa yang tugas tersebut sebenarnya, mungkin saya tidak akan merasa seperti ini. Tapi sayangnya, saya tahu."
Baca juga: Napheesa Collier Kritik Pedas WNBA dan Komisaris Cathy Engelbert
Kudeta Ucap dari Komisaris WNBA
Hal yang paling mengecewakan dari pernyataan Collier adalah saat ia mengungkapkan percakapannya dengan Engelbert. Menurut Collier, "Pada bulan Februari lalu, saya duduk di hadapan Engelbert dan bertanya bagaimana dia berencana menangani masalah wasit di liga kami. Dia menjawab, 'Nah, cuma yang kalah saja yang mengeluh tentang wasit.'"
Selain itu, Collier juga menyoroti pernyataan Engelbert soal pemain seperti Clark, Angel Reese, dan Paige Bueckers yang membantu pendapatan liga besar tetapi digaji sangat kecil di tahun-tahun awal karier mereka. Engelbert dikatakan menyebut, "(Clark) harus bersyukur. Dia menghasilkan $16 juta di luar lapangan karena tanpa platform dari WNBA, dia tidak akan mendapatkan apa-apa."
Dalam percakapan yang sama, Engelbert juga dikatakan menyampaikan, "Pemain harus berlutut dan berterima kasih atas kesempatannya di media yang saya dapatkan untuk mereka."
Jika pernyataan tersebut benar, maka hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap peran Clark dan pemain muda lainnya di WNBA. Collier yang juga merupakan pendiri Unrivaled, liga wanita profesional lain yang baru bernilai $340 juta, bahkan mengaku pernah berusaha merekrut Clark sebelum liga tersebut resmi diluncurkan.
Untuk mengikuti perkembangan berita, Anda dapat mengikuti kami di X (@HawkeyesWire) dan Facebook untuk berita, catatan, dan opini terkait Iowa. Ikuti juga Josh di X (@JoshOnHawks).
Artikel ini awalnya dipublikasikan di Hawkeyes Wire: Isu Kontroversial Seputar Caitlin Clark dan WNBA
Tags: WNBA Kontroversi Caitlin Clark pemain wanita Kepemimpinan Liga