Naphea Collier, bintang sekaligus pemain serba bisa dari Minnesota Lynx dan juga wakil presiden Asosiasi Pemain WNBA, melancarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan liga dan Komisaris WNBA Cathy Engelbert dalam wawancara perpisahannya hari Selasa. Collier menuduh Engelbert bersikap 'lalai' dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin liga, dan menyampaikan keluhan terkait kurangnya penghargaan dan pemahaman terhadap para bintang muda yang tengah berkembang di liga, seperti Caitlin Clark, Angel Reese, dan Paige Bueckers.
Kadekatan pada Krisis dan Ujaran Kontroversial
Dalam wawancara tersebut, Collier mengungkapkan bahwa pada Februari lalu, ia pernah duduk menyampaikan kekhawatirannya kepada Engelbert mengenai masalah wasit di liga. Menurut Collier, balasan dari Engelbert cenderung meremehkan masalah tersebut, disebutnya, 'Ya, hanya yang kalah yang protes tentang wasit.' Ia juga menanyakan bagaimana liga berencana mengatasi fakta bahwa pemain seperti Clark, Reese, dan Bueckers, yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan liga, mendapat penghasilan yang sangat kecil selama empat tahun pertama mereka. Engelbert dikatakan menjawab, 'Clark harus bersyukur. Dia mendapatkan $16 juta dari luar lapangan karena tanpa platform yang diberikan WNBA, ia tidak akan menghasilkan apa-apa.'
Selain itu, Collier juga menyinggung komentar Engelbert yang menyatakan bahwa para pemain seharusnya bersyukur atas kesepakatan hak media yang diperoleh liga, yang dianggapnya sebagai pernyataan yang merendahkan dan tidak pantas.
Baca juga: Napheesa Collier Kritik Keras terhadap Komisaris WNBA dan Pemain Muda
Insiden Cedera dan Reaksi Penggemar
Collier mengalami cedera yang mengakhiri musimnya di momen yang penuh kontroversi di Game 3 semifinal WNBA melawan Phoenix Mercury. Cedera Collier terjadi pada satu play yang menimbulkan banyak perdebatan, dan menjadi bukti ketegangan yang terus berlangsung di liga.
Pengakuan Collier ini memicu gelombang kritik dari penggemar, pemain, dan media sosial terhadap Cathy Engelbert dan arah pengembangan liga WNBA, yang dianggap tidak mampu memajukan dan menghormati para pemainnya.
Baca juga: Dedikasi Sophie Cunningham di Playoff WNBA Meski Cedera
Berbagai tokoh memberikan komentar yang menyatakan kekesalan dan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Engelbert. Akun media sosial seperti Clark Report menyatakan, "Caitlin Clark harus bersyukur dia mendapatkan $16 juta dari luar lapangan karena tanpa platform dari WNBA, dia tidak akan mendapatkan apa-apa," yang kemudian mendapatkan berbagai tanggapan keras dari penggemar dan komentator olahraga. Banyak yang menilai bahwa komentar tersebut menunjukkan sikap merendahkan terhadap Clark dan pemain muda lainnya.
Pengamat dan mantan pelatih seperti Stephanie White menyatakan apresiasi mereka terhadap keberanian Collier dan pemain lain yang berani mengangkat suara. Sutradara Liga, Lexie Hull, menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang penting bagi perubahan dalam liga dan mendukung keberanian Collier untuk berkomentar.
Reaksi beragam muncul dari para pemain dan pengamat lainnya yang menyampaikan bahwa situasi ini menunjukkan perlunya evaluasi ulang terhadap kepemimpinan liga dan bagaimana liga menghargai para pemainnya, terutama para pemain muda yang menjadi masa depan kompetisi ini.
Dengan berbagai kritik keras ini, masa depan WNBA dan kepemimpinan Cathy Engelbert tengah menjadi perbincangan hangat, menimbulkan pertanyaan besar tentang arah pengembangan liga perempuan terbesar di dunia ini. Masyarakat basketball dan penggemar menuntut perubahan signifikan demi menjaga citra dan pertumbuhan profesionalisme liga.
Tags: WNBA Liga Basket Perempuan Napheesa Collier Cathy Engelbert Kritik Pemimpin Liga