An injured Minnesota Lynx forward Napheesa Collier is helped off the court

NBA dan WNBA Dihantui Isu Ketidakadilan dan Kontroversi Offisial

01 Oct 2025 | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Napheesa Collier menyampaikan kritik keras terhadap pemimpin WNBA, menyoroti isu officiating dan kesejahteraan pemain. Ia menuduh ketidakcukupan tanggung jawab dari kantor liga. Kontroversi meningkat saat ia dan pelatih Reeve absen dari pertandingan terakhir karena cedera dan suspensi. Denda tertinggi juga dilaporkan menimpa Reeve. Collier menentang konsep ‘kelangsungan’ yang dijadikan alasan tidak memberi gaji layak. Ia menuduh liga mengabaikan masalah penting dan memperlihatkan sikap acuh tak acuh. Respons dari liga dan dukungan pemain semakin mempertegas ketegangan dalam liga.

Konflik Internal dan Kritik Terhadap Kepemimpinan Liga

Naphea Collier, bintang Minnesota Lynx dan anggota Dewan Eksekutif Asosiasi Pemain WNBA, menyampaikan pernyataan panjang saat konferensi pers akhir musim yang menyasar kepemimpinan liga, terutama komisaris Cathy Engelbert. Ia menuduh adanya kekurangan akuntabilitas yang mengancam keberlangsungan liga menjelang berakhirnya perjanjian kerja sama kolektif pada akhir Oktober.

Dalam pernyataannya, Collier menegaskan, “Ancaman nyata bagi liga kita bukanlah soal uang, rating, atau bahkan kesalahan wasit dan fisik pemain, melainkan kurangnya tanggung jawab dari kantor liga.” Ia juga menyoroti masalah inkonsistensi dalam penegakan aturan yang merusak integritas olahraga dan mengabaikan kesehatan pemain.

Ketegangan di Lapangan dan Kontroversi Wasit

Insiden terjadi ketika Collier mengalami cedera pergelangan kaki setelah terlibat kontak dengan pemain Phoenix Mercury, Alyssa Thomas, di akhir kuarter keempat pada pertandingan semifinal WNBA Jumat lalu. Tidak ada pelanggaran yang dihukum pada kejadian tersebut.

Pelatih Minnesota, Cheryl Reeve, harus ditahan saat confrontasi dengan wasit setelah insiden dan kemudian menyampaikan kritik keras tentang kualitas wasit kepada awak media tanpa menerima pertanyaan. Ia menegaskan bahwa kejadian ini mencerminkan permasalahan besar yang harus segera diatasi.

Reeve dan Collier tidak hadir saat kekalahan tim mereka dari Phoenix Mercury pada hari Minggu, karena Collier cedera dan Reeve sedang menjalani suspensi oleh WNBA akibat "perilaku dan komentarnya" selama serta setelah pertandingan.

Selain itu, kabar bahwa Reeve dikenai denda tertinggi sepanjang sejarah liga sebesar 15.000 dolar juga menambah panas situasi. Nilai denda ini pertama kali dilaporkan oleh media The Athletic, namun WNBA belum mengonfirmasi secara resmi.

Baca juga: Dedikasi Sophie Cunningham di Playoff WNBA Meski Cedera

Kritik Terhadap Kebijakan Liga dan Masalah Kesejahteraan Pemain

Collier menyampaikan bahwa isu utama lain yang sering dilemparkan oleh liga adalah konsep “kelangsungan” sebagai alasan mengapa pemain tidak mendapatkan keuntungan yang layak, padahal menurutnya, masalah yang benar-benar tidak berkelanjutan adalah menjaga kualitas permainan di lapangan sambil membiarkan wasit kehilangan kendali atas pertandingan.

“Fans menyadarinya setiap malam. Pelatih, baik yang menang maupun kalah, mengkritik hal ini setiap hari saat pre-game maupun post-game. Tapi kepemimpinan hanya memberi sanksi denda dan seakan menutup mata. Mereka mengabaikan masalah yang sangat Mendesak… itu adalah kelalaian,” kata Collier.

Dalam penuturannya, Collier mengungkapkan bahwa ia pernah berbicara dengan Engelbert pada Februari lalu tentang kekhawatirannya terhadap kualitas officiating dan gaji pemain, namun mendapatkan respons yang tidak memuaskan. Ia juga mengkritik Engelbert yang tidak menghubungi saat dirinya mengalami cedera.

“Sebaliknya, yang datang hanya wakilnya, memberi tahu agen saya bahwa dia tidak percaya bahwa fisik bermain berkontribusi terhadap cedera. Itu sangat menyebalkan dan merupakan contoh sikap acuh tak acuh dari para pemimpin kita,” ujarnya.

Baca juga: Kritik Pedas Napheesa Collier Terhadap Kepemimpinan WNBA dan Cathy Engelbert

Respons Resmi dan Dukungan Para Pemain

Setelah pernyataannya, Engelbert merilis pernyataan resmi melalui WNBA bahwa ia sangat menghormati Collier dan seluruh pemain liga. Ia menyatakan komitmennya untuk membangun masa depan cerah bagi liga, sambil menyatakan kecewa atas cara Collier menggambarkan pembicaraan mereka dan kepemimpinan liga.

Beberapa pemain pun menyampaikan dukungan melalui platform media sosial, termasuk Dearica Hamby dari Los Angeles Sparks dan Isabelle Harrison dari New York Liberty yang menyatakan solidaritas mereka terhadap Collier.

Tags: WNBA Officiating kontroversi liga Kritik Kepemimpinan Kesejahteraan Pemain

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan