An English club with a French weakness… The stats you need to know before Manchester City

Pertemuan Ketiga Monaco dan Man City di Liga Champions

1 jam lalu | Andi Wijaya | Olahraga | Sepak Bola | Champions League

Pertemuan ketiga antara AS Monaco dan Manchester City di Liga Champions menawarkan cerita menarik. Keduanya memiliki catatan sejarah unik dan statistik mencolok. Monaco berpengalaman menyingkirkan City di 2016-2017. Erling Haaland menorehkan rekor gol tercepat, sementara Guardiola menghadapi tantangan awal musim. Pertandingan ini penuh nuansa dan peluang.

Menjelang pertandingan kedua fase grup Liga Champions antara AS Monaco dan Manchester City di Stade Louis-II yang dimulai pukul 21.00 WIB, berikut data penting yang perlu diperhatikan. Menurut statistik dari Opta, pertandingan ini menyimpan banyak cerita. Ini akan menjadi pertemuan ketiga kedua tim di Liga Champions, dan setiap laga menyimpan cerita tersendiri. AS Monaco dan Manchester City akan bersaing dengan argumen kuat demi meraih poin penuh.

Reuni yang penuh memori terjadi di pertandingan sebelumnya. AS Monaco dan Manchester City terakhir bertemu di babak 16 besar Liga Champions musim 2016-2017, di mana Monaco lolos setelah menang adu gol usai hasil imbang 6-6 secara agregat. Tim Prancis menang 3-1 di kandang, namun kalah 5-3 di kandang lawan.

Keunikan dan Tantangan

AS Monaco merupakan salah satu dari dua tim, selain Real Madrid di musim 2024-2025 (di babak playoff), yang pernah menyingkirkan tim Pep Guardiola di Liga Champions sebelum babak perempat final. Pada musim 2016-2017, Manchester City dihentikan di babak 16 besar.

Melihat tren, pelatih Manchester City bisa menghadapi periode buruk saat berduel di kandang Monaco. Setelah kekalahan di Stade Louis-II pada Maret 2017, Pep Guardiola bisa kehilangan dua laga tandang berturut-turut melawan Monaco untuk pertama kalinya dalam karier pelatihnya. Sebelumnya, dia mengalami kekalahan tandang dari Barcelona pada Oktober 2016 dan Liverpool di Januari 2018.

Baca juga: Chelsea Raih Tri Laga Beruntun Meski Dikritik Red Card

Saling Kenal di Liga Champions

Monaco hanya kalah satu dari tujuh laga kandang mereka melawan tim Inggris di Liga Champions, dengan rincian lima kemenangan dan satu hasil seri. Kekalahan tunggal terjadi saat menghadapi Arsenal pada Maret 2015 dengan skor 0-2. Tim dari Prancis ini juga lengkap dengan catatan positif di fase grup dan liga, menang dalam tiga pertandingan melawan klub Inggris, termasuk 1-0 atas Liverpool musim 2004-2005, 2-1 atas Tottenham di 2016-2017, dan 1-0 melawan Aston Villa musim 2024-2025.

Baca juga: Villarreal vs Juventus: Duel Sengit di Liga Champions

Pemain Kunci dan Statistik Menonjol

Erling Haaland menjadi pemain tercepat dalam sejarah Liga Champions yang mencapai 50 gol, hanya dalam 49 penampilan terakhirnya. Meski begitu, statistik gol tandang pemain ini menunjukkan bahwa dari sepuluh pemain yang mencetak minimal 50 gol di kompetisi ini, hanya Raúl (31%) yang memiliki persentase gol tandang lebih rendah dibanding Haaland (32% – 34 di kandang, 16 tandang).

Tim Monaco mengalami tren buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Setelah memenangkan satu dari tujuh pertandingan terakhir di Liga Champions (dengan tiga kemenangan dan satu hasil seri sebelumnya), mereka mengalami lima kekalahan, tiga di antaranya dengan margin tiga gol atau lebih, termasuk kekalahan terakhir 4-1 dari Brugge.

Selain itu, Rodri yang kembali ke Liga Champions setelah satu tahun, menunjukkan performa impresif dengan 17 umpan terobosan dalam pertandingan melawan Napoli yang menjadi catatan tertinggi kedua di antara gelandang dalam pertandingan pertama musim 2025-2026. Penampilan berbeda juga dipertontonkan Lamine Camara saat Monaco kalah besar dari Brugge, dengan catatan tertinggi untuk pemain terbaik di lapangan itu dalam hal umpan terobosan, tekel, dan penguasaan bola.

Foden, pemain Manchester City, tampil menonjol di matchday pertama dengan memberikan delapan umpan akhir sebelum tembakan ke gawang Napoli, tertinggi untuk pemain dalam laga pembuka Liga Champions sejak Maycon di musim 2021-2022 bersama Shakhtar Donetsk.

Pelatih City, Pep Guardiola, telah mengalami dua kekalahan dalam 33 pertandingan di babak awal Liga Champions, salah satunya dari tim Prancis, yaitu Lyon di 2018-2019 dan PSG di 2021-2022. Kekalahan ini menjadi catatan unik bagi Guardiola dalam awal kompetisi musim ini.

Tags: Liga Champions Manchester City AS Monaco Statistik Pertandingan Kunci

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan