Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (22/4/2025).

Pemerintah Berikan Insentif Guru Pengelola Program Makan Bergizi Gratis

1 jam lalu | Nur Aisyah | Berita | Berita Nasional

Pemerintah RI keluarkan SE Nomor 5 Tahun 2025 tentang insentif guru penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis di sekolah. Insentif ini dianggap sebagai penghargaan atas kerja keras mereka. Penunjukan guru sebagai PIC dilakukan secara rotasi harian. Dana insentif bersumber dari biaya operasional sekolah. Tujuan utama adalah meningkatkan keberhasilan program gizi. Insentif diharapkan mampu mendorong semangat dan kesejahteraan guru honorer. Peran guru sangat penting dalam pola makan dan perilaku hidup bersih anak-anak. SE ini juga untuk memperkuat peran guru dalam pencegahan stunting. Langkah ini bagian dari upaya nasional meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Pemerintah berharap guru menjaga keseimbangan dalam menjalankan tugasnya. Dukungan ini memperlihatkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan manusia secara berkelanjutan.

Jakarta - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 yang menetapkan pemberian insentif bagi guru yang bertanggung jawab atas program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah. Langkah ini dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap peran penting guru dalam memastikan keberhasilan program yang menargetkan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.

Kementerian menilai bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mendorong partisipasi aktif para guru serta memberi penghargaan atas dedikasi mereka. Insentif yang diberikan bertujuan meningkatkan semangat dan kesejahteraan para tenaga pengajar, khususnya guru honorer dan guru bantu yang menjadi prioritas penunjukan sebagai penanggung jawab program.

Baca juga: DPR Dorong Pengawasan Ketat Sertifikasi Dapur Gizi Gratis

Peran Guru dalam Program MBG

Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menegaskan bahwa guru memiliki peran vital selain sebagai pendamping utama peserta didik. Guru juga menjadi penggerak utama dalam menanamkan pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah. Melalui SE ini, setiap sekolah wajib menunjuk satu sampai tiga guru sebagai Penanggung Jawab (PIC) distribusi MBG. Penunjukan dilakukan oleh kepala sekolah dengan prioritas kepada guru bantu dan honorer, serta menggunakan sistem rotasi harian supaya pelaksanaan berjalan lebih merata.

Sebagai bentuk dukungan, setiap guru PIC akan mendapatkan insentif sebesar Rp 100.000 per hari penugasan. Dana yang digunakan bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali. Kepala Sekolah diharapkan mampu mengelola dana tersebut secara transparan dan akuntabel.

Baca juga: Kasus Keracunan Menu Makan Bergizi Dinyatakan Bukan Pelanggaran HAM

Manfaat dan Dukungan Pemerintah

Nanik menambahkan bahwa insentif ini tidak hanya sebagai kompensasi finansial, tetapi juga sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi para guru dalam mendukung keberhasilan program. Insentif diharapkan dapat meningkatkan motivasi guru serta memperkuat peran mereka dalam menjaga keberlangsungan program MBG yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan. Melalui program ini, diharapkan peran guru akan semakin optimal dalam mengawasi dan mendukung program yang esensial bagi pertumbuhan dan kesehatan anak-anak Indonesia.

Harapan dari pemerintah adalah agar guru mampu menjalankan tugas mereka secara efektif tanpa mengurangi fokus utama mereka sebagai pendidik. Keseimbangan antara tugas mengajar dan penanggung jawab program ini sangat penting agar kualitas pendidikan dan program nutrisi dapat berjalan berjalan bersamaan secara optimal.

Tags: pendidikan Kesehatan Anak pembangunan manusia program nutrisi

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan