Perancis menegaskan perlunya aksi lebih tegas dari Eropa terhadap Rusia dengan menembak jatuh drone yang memasuki wilayah udara Eropa dan menahan kapal siluman yang secara ilegal mengangkut minyak guna mengurangi pendapatan perang Moskow. Pernyataan ini disampaikan Presiden Emmanuel Macron saat menghadiri KTT Uni Eropa di Copenhagen.
Selama diskusi, Macron dan pemimpin Eropa lainnya menyerukan penerapan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia, terutama yang menyasar sektor energi, serta menyatakan bahwa Ukraina menjadi garis depan dalam pertempuran hybrid yang semakin meluas melawan Eropa.
Baca juga: Kuasa Pihak Ketiga Diduga Terlibat Hilangnya Pelaut Inggris di Gran Canaria
Strategi Eropa dalam Melawan Ancaman Rusia
Macron mengajak lebih dari 40 pemimpin yang hadir untuk melindungi kepentingan mereka tanpa memberi sinyal niat tertentu kepada Rusia. Ia menegaskan, "Saya rasa jawaban utama adalah lebih ketidakpastian dan ambiguitas strategis." Ia menambahkan, "Sangat penting untuk menyampaikan pesan yang jelas: drone yang melanggar wilayah kami berisiko besar. Drone tersebut bisa dihancurkan, tanpa terkecuali," katanya. "Kami tidak di sini untuk memberi tahu terlebih dahulu. Kami akan melakukan apa yang harus dilakukan."
Macron mencontohkan langkah yang dilakukan Prancis dalam menghentikan kapal minyak dari daftar sanksi Anggota Uni Eropa dan menahan dua awaknya, sebagai contoh tindakan efektif. Ahli kelautan percaya kapal tersebut mungkin terlibat dalam penerbangan drone di atas Denmark.
Presiden Macron juga menyatakan bahwa Rusia membiayai sekitar 30 hingga 40 persen upaya perang melalui kapal-kapal siluman tersebut.
Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy is seen on a giant screen as he speaks during the European Political Community summit, in Copenhagen, Thursday, Oct. 2, 2025. (Suzanne Plunkett/Pool Photo via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Baca juga: Rekord Wisatawan Asing di Spanyol Capai 22,3 Juta dalam Dua Bulan
Pentingnya Penegakan Hukum dan Keamanan
Ia menambahkan bahwa dengan menyita kapal selama satu sampai dua minggu, "kita benar-benar melemahkan efektivitas organisasi tersebut. Jadi, kapal siluman sangat menjadi target yang baik jika kita ingin meningkatkan efektivitas guna mengurangi kapasitas mereka."
Macron mengungkapkan bahwa kapal yang sama pernah diperiksa oleh otoritas Estonia pada bulan Maret. Prime Minister Denmark, Mette Frederiksen, yang menjadi tuan rumah KTT beberapa hari setelah insiden drone di bandara dan pangkalan militer Denmark, menyatakan, "Harus jelas sekarang bahwa Rusia tidak akan berhenti sampai mereka dipaksa untuk melakukannya."
Menurut Frederiksen, Rusia merupakan ancaman tidak hanya bagi Ukraine, tetapi bagi seluruh Eropa. Ia menegaskan, "Hari ini, kita memiliki tugas utama: membuat Eropa kita sekuat mungkin sehingga perang melawan kita menjadi sesuatu yang tak terbayangkan, dan kita harus melakukannya sekarang."
Ia juga memperingatkan agar negara-negara Eropa tidak lagi bersikap naif. "Perang ini tidak hanya tentang Ukraina, tetapi tentang Eropa. Semua bangsa, warga dan nilai-nilai kita, serta kebebasan kita."
Britain's Prime Minister Kier Starmer, right, talks to Ukraine's President Volodymyr Zelenskyy, left , prior to a meeting of the European Political Community (EPC) in Copenhagen, Denmark, Thursday, Oct. 2, 2025. (Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Prime Minister Mette Frederiksen, enter left, and French President Emmanuel Macron, left, laugh before the start of an informal summit in the Danish parliament at Christiansborg Castle in Copenhagen on Wednesday, Oct. 1, 2025. (Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Denmark's Prime Minister Mette Frederiksen, left, shares a light moment with Poland's Prime Minister Donald Tusk as she welcomes him for an informal summit in the Danish parliament at Christiansborg Castle in Copenhagen, Wednesday, Oct. 1, 2025. (Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via AP)(ASSOCIATED PRESS)
Tags: Rusia Sanksi Eropa drone perang hybrid