Dalam konflik terbaru antara Ukraina dan Rusia, pilot drone Ukraina kini menjadi sasaran utama yang secara aktif diburu oleh pasukan Rusia, menandai peningkatan fokus terhadap para operator drone di garis depan perang. Upaya ini memperlihatkan betapa pentingnya peran drone dalam strategi tempur modern, mulai dari pengumpulan intel hingga serangan presisi yang efisien secara biaya.
Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia menempatkan pilot drone mereka sebagai ancaman tinggi dan sasaran yang bernilai tinggi, dengan meningkatkan serangan yang menggunakan rudal, bom, dan berbagai senjata lain terhadap posisi yang diduga sebagai tempat para operator drone beroperasi. Salah satu operator drone menyebut bahwa mereka kini menjadi 'target No. 1' karena kemampuan mereka untuk mengganggu misi musuh.
Baca juga: Ketegangan Meningkat di Maroko, Pemerintah Janji Tanggapi Aspirasi Muda
Peran Strategis Drone di Medan Pertempuran Ukraina
Sekitar 70% dari korban di pihak Ukraina dan Rusia dipicu oleh serangan drone, terutama yang dilengkapi dengan muatan eksplosif kecil. Drone berbiaya rendah, yang sering kali berbentuk quadcopter dan harganya hanya beberapa ratus dolar, mampu menembus pertahanan tank milik musuh yang bernilai jutaan dolar. Dalam perang ini, ribuan tank dan kendaraan lapis baja rusak atau hancur akibat serangan drone.
Selain sebagai alat serang, drone juga digunakan untuk pengintaian dan pendukung penargetan dari udara, membantu menyalurkan tembakan artileri secara akurat di medan perang.
Baca juga: Ribuan Warga Prancis Demo Tolak Anggaran Austerity
Peningkatan Serangan terhadap Pilot dan Upaya Perlindungan
Artem, pejabat di Korps Tentara ke-3 Ukraina yang meminta identitasnya hanya sebagai Artem demi alasan keamanan, menyatakan bahwa angka kematian pilot drone meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal konflik, mereka jarang menjadi sasaran, namun kini menjadi ancaman yang umum terjadi.
Ukrainian drone pilots have taken some protective measures, like moving deeper underground.AP Photo/Efrem Lukatsky
Serangan terhadap pilot drone menjadi lebih intensif karena Rusia menganggap mereka sebagai ancaman serius. Artem menambahkan, semakin terampil dan efektif pilot dalam bertempur, semakin besar prioritas Rusia untuk menghapus mereka dari medan perang. Rusia bahkan menargetkan pilot menggunakan berbagai macam senjata, termasuk rudal dan bom, meskipun sering kali target mereka hanyalah satu atau dua pilot di area tertentu.
Di pihak Ukraina, tentara dan operator drone juga melakukan langkah-langkah perlindungan seperti membangun perlindungan yang lebih kuat, beroperasi dari lokasi yang lebih dalam di bawah tanah, melakukan rotasi lokasi secara rutin untuk menghindari penjejakan, dan menciptakan posisi palsu untuk menipu musuh.
Para analis memperingatkan bahwa taktik-taktik di medan perang ini terus berkembang dan belum pasti akan sama di masa mendatang. Justin Bronk, peneliti senior dari Royal United Services Institute di Inggris, menyebutkan bahwa korban pilot drone Ukraina meningkat secara pesat selama musim semi dan musim panas tahun ini, dan Rusia sangat fokus dalam mencarinya.
Salah satu pilot drone Ukraina yang berbicara secara anonim kepada Business Insider menjelaskan bahwa saat musuh menemukan posisi seorang operator drone, mereka menggunakan semua senjata yang tersedia untuk mengeliminasi operator tersebut. Bahkan, Rusia sering kali menghancurkan area target dengan bom dan rudal mahal, meskipun hanya terdapat satu atau dua pilot di lokasi tersebut.
Di sisi lain, Ukraina tidak kalah gigih dalam melindungi operator drone mereka. Mereka berusaha keras membangun perlindungan yang lebih baik, beroperasi dari lokasi tersembunyi, melakukan rotasi posisi, dan bahkan membuat posisi palsu untuk mengelabui musuh. Menurut Artem, taktik perang ini sangat dinamis dan terus berkembang setiap waktu, karena kondisi di medan perang yang cepat berubah.
Tags: Perang Ukraina-Rusia Drone Militer Kemanan Nasional Teknologi Tempur