Jeremy Stephens Kembali ke UFC Hanya Sekali, Kini Siapkan Duel Melawan Perry

Jeremy Stephens Kembali ke UFC Hanya Sekali, Kini Siapkan Duel Melawan Perry

1 jam lalu | Joko Susilo | Olahraga | MMA

Jeremy Stephens kembali ke UFC setelah kemenangan besar di BKFC. Ia mengalahkan Eddie Alvarez secara brutal. Stephens menantang Perry di pertandingan berikutnya. Ia yakin bisa memenangkan duel dan membuktikan kekuatannya. Meski size lawan lebih besar, Stephens percaya diri akan hasilnya. Ada tantangan besar tetapi juga peluang besar di depan mata.

Jeremy Stephens menorehkan salah satu kemenangan terbesar dalam kariernya saat menghentikan mantan juara UFC Eddie Alvarez dengan metode KO dan mematahkan rahangnya di BKFC KnuckleMania V pada Januari lalu. Kemenangan tersebut membuat Stephens meraih catatan 3-0 di pertandingan tinju tanpa pelindung tubuh dan tampak memiliki masa depan cerah di BKFC, hingga ia secara tak terduga mengumumkan kembalinya ke UFC.

Dengan UFC menggelar acara di negara bagian asalnya, Iowa, Stephens memanfaatkan kesempatan dan menghubungi petinggi UFC untuk menanyakan kemungkinan penampilan kembali di sana. Ia pun menandatangani kontrak satu pertandingan, meskipun harus menerima kekalahan melalui keputusan juri dari Mason Jones.

Meski tak memenangkan pertandingan, Stephens menyatakan tidak menyesal karena sempat meninggalkan karier tinju tanpa pelindung tubuh untuk kembali ke UFC demi satu pertarungan.

Kembalinya ke UFC dan Kerinduannya Akan Fans

“Saya melakukan itu untuk para penggemar,” ujar Stephens kepada MMA Fighting. “Saya melakukannya untuk diri saya sendiri, melihat apakah saya bisa kembali ke UFC. Saya dengar beberapa orang di kampung halaman dan penggemar berkata, ‘kamu harus tampil di acara ini.’ Dana [White] sudah saya hubungi, dan istri saya juga menyarankan saya untuk melakukan itu. Saya melakukannya. Untuk kembali setelah latihan selama tujuh minggu di MMA, tampil melawan petarung tangguh seperti Mason Jones. Dia kompetitor hebat. Dia memainkan gaya wrestling dengan sepenuh hati. Saya berjuang mati-matian, mencari peluang. Saya mencoba membuat sesuatu terjadi. Pada akhirnya, ini adalah peluang uang yang bagus dan kesempatan besar, dan siapa yang melakukannya?”

“Ini momen yang luar biasa bisa duduk dan berbicara langsung dengan Dana, Hunter [Campbell], dan mendengar sorak sorai di kampung halaman saya, Iowa, itu sungguh luar biasa. Hasilnya bukan seperti yang saya harapkan, tapi ini jalur yang saya recalibrate dan itu berjalan baik. Saya memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.”

Baca juga: Pertarungan Sengit di PFL Dubai: Nurmagomedov Lawan Hughes, Anderson Duel Yagshimuradov

Segera Setelah Kembalinya ke UFC, Stephens Langsung Menjadi Agen Bebas

Setelah penampilan singkat di UFC, Stephens kembali berstatus sebagai agen bebas. Namun, dia tidak perlu menunggu lama karena BKFC ingin mengembalikannya ke octagon tanpa pelindung tubuh. Berbakat dan populer berkat tiga kemenangan beruntun, Stephens pun menandatangani kontrak baru dan merencanakan pertarungan besar di acara BKFC di New Jersey pada 4 Oktober mendatang.

Petarung yang dikenal sebagai “King of Violence” ini akan menantang Mike Perry, petarung yang sejak bergabung dengan BKFC dianggap sebagai wajah utama tinju tanpa pelindung tubuh. Perry terkenal karena gaya agresif dan kekuatan luar biasa, terutama saat berkompetisi di kelas berat.

Stephens menyadari risiko besar yang diambil karena selama kariernya lebih banyak bertarung di kisaran 145-155 pon, sementara Perry belakangan ini bertarung di kelas yang jauh lebih berat. Ia pun mengakui risiko tersebut, namun merasa ini adalah pertandingan yang sudah diidamkan sejak kemenangan melawan Alvarez Janaru lalu.

Stephens memiliki vibe serupa dalam pertandingan ini, terutama setelah promosi besar yang diberikan BKFC kepada Alvarez hanya untuk melihatnya kalah di akhir. “Mereka kembali bertaruh pada kuda yang salah,” katanya. “Ini bukan cuma tentang uang, tapi juga untuk kesempatan dan memecahkan leher lelaki ini. Buktikan bahwa saya yang terbaik. Realitanya, saya yang mengatur ini. Saya menempatkan diri di posisi ini dan sekarang kita kembali ke BKFC. Saya merasa mereka kembali mempertaruhkan kuda yang salah.”

“Saya akan masuk ke ring dan menghentikan pria yang lebih besar dan menakutkan, yang semua orang takut dan enggan menghadapi, ini tentang kekuatan dan skill. Saya akan membuktikan bahwa saya lebih baik. Anda harus bertaruh pada kuda Jeremy Stephens. Saya akan membunuh dia.”

Baca juga: Macy Chiasson Gagal Berat, Pertarungan Tetap Berlangsung di UFC 320

Perjuangan Melawan Lawan Lebih Besar, Tapi Siap Memberi Kemenangan Mengejutkan

Stephens, yang pernah menyebut dirinya sebagai “pukulan paling keras di kelas 145” saat di UFC, kini bersiap bertarung di kelas yang jauh lebih berat melawan Perry. Ia mengakui bahwa ukuran lawan memang penting, namun ia yakin mampu memberikan performa memukau seperti saat menghentikan Alvarez.

“Saya punya kekuatan untuk menknokout dia, tapi orang-orang meragukan kecepatan, kecerdasan, pertahanan, waktu, ritme, serta gerak kepala saya,” ujar Stephens. “Saya juga mampu mengunci dan melempar lawan. Orang berpikir dia akan melangkah lewat saya dan jadi ‘bully’. Tapi saya punya pukulan keras dan skill tajam. Saya punya sudut serangan, footwork, dan gerak kepala yang bisa saya manfaatkan. Saya merasa dia seperti George Foreman, dan saya Muhammad Ali.”

Jika Stephens bisa mengulang kemenangan dan mengalahkan Perry, ia sudah menyiapkan target berikutnya, meskipun belum mau membocorkan identitas lawannya. Untuk saat ini, fokusnya adalah mengalahkan Perry dan kembali mendapatkan posisi penting di dunia tinju tanpa pelindung tubuh.

“Saya merasa belum mendapat peluang maksimal hingga saya mulai benar-benar mengekspresikan diri di BKFC dan menikmatinya. Ini menjadi bagian dari sifat brutal saya, mentalitas, dan kekuatan alami tangan ini,” katanya. “Saya membuktikan bahwa saya lebih baik dan membantah keraguan orang. Itu sudah saya lakukan dan akan terus saya lakukan.”

Tags: UFC pertarungan bare-knuckle BKFC Jake Perry Jeremy Stephens

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan