Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memantau langsung insiden robohnya mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Prasetyo menuturkan, Prabowo bahkan telah memerintahkan kepala daerah dan menteri terkait untuk memberikan perhatian khusus terhadap kejadian tersebut.
Dalam keterangannya di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025), Prasetyo menyampaikan, "Sudah, sudah. Beliau memonitor terus, makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur serta wakil gubernur untuk memberikan perhatian."
Pemerintah pun mendorong seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini, kata Prasetyo, penting agar keamanan bangunan dan infrastruktur di masing-masing ponpes dapat dipastikan keamanannya.
“Evaluasi ke depan ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan infrastruktur pondok masing-masing,” ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan Komite Reformasi Polri Pekan Depan
Kronologi Insiden dan Jumlah Korban
Insiden robohnya mushala di Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025). Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dan luka-luka yang cukup banyak. Hingga Minggu pagi, tim SAR gabungan berhasil menemukan 11 jenazah tambahan dari reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
Dengan penemuan terbaru ini, total korban meninggal dunia mencapai 36 orang. Selain itu, masih ada 27 santri yang dilaporkan hilang dan dalam pencarian.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, total korban mencapai 167 orang. Dari angka tersebut, 140 orang dan satu bagian tubuh telah ditemukan, sementara 27 orang masih dalam pencarian.
Sementara itu, BNPB mencatat, 104 korban selamat dari peristiwa ini. Jumlah tersebut terdiri dari satu orang yang pulang tanpa perawatan, delapan orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 95 orang sudah dinyatakan sembuh.
Terbaru, satu bagian tubuh berupa kaki kanan ditemukan pada Sabtu (4/10/2025) dan saat ini sedang dalam proses identifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Abdul Muhari menegaskan, data jumlah korban bersifat dinamis dan bisa berubah sesuai dengan hasil pencarian di lapangan. Ia menambahkan, tim SAR tetap bekerja maksimal selama 24 jam penuh secara bergantian untuk menemukan korban yang hilang dan memastikan proses evakuasi berjalan lengkap.
Tags: Prabowo Subianto Sidoarjo Ponpes Al Khoziny tragedi muslimah evaluasi pondok pesantren