Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta mengharapkan Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukungan konkret untuk kemerdekaan Palestina saat menghadiri Sidang Umum ke-80 PBB di New York. Ia menegaskan bahwa dukungan diplomasi harus berimplikasi nyata di lapangan, termasuk mendorong langkah tegas dalam menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Sukamta berharap, pidato Prabowo di forum dunia dapat menjadi momentum untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel, termasuk melalui langkah-langkah strategis dan taktis guna menekan pemerintah Israel agar menghentikan aksi kekerasannya. Ia menyatakan, "Jangan sampai dukungan-dukungan ini berhenti di meja dan forum diplomasi, tapi harus berimplikasi nyata dan signifikan di lapangan. Karena itu, kami mendorong PBB dan dunia internasional untuk mengambil langkah yang lebih konkret, tegas, taktis, dan strategis untuk segera menghentikan kejahatan Israel."
Dalam kesempatan tersebut, Sukamta juga mengapresiasi penetapan PBB yang menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida. Dukungan sebagian besar negara anggota PBB yang mencapai 147 dari 193, untuk kemerdekaan Palestina, dinilai menunjukkan solidaritas internasional terhadap perjuangan Palestina. Namun, ia mempertanyakan efektivitas langkah tersebut, karena Israel tetap melakukan serangan tanpa henti. Sukamta menyatakan, "Mengapa penetapan-penetapan PBB tersebut seolah selalu kalah langkah dari Israel yang justru semakin membabi buta melakukan genosida dan pelaparan? Penetapan-penetapan seperti ini harus segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih konkret dan segera, untuk menghentikan arogansi Israel."
Di samping itu, beberapa negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sukamta menambahkan, "Jangan sampai adanya dukungan-dukungan ini tetap tak berdaya menghentikan kepongahan Israel dan dunia seolah seperti tak bisa berbuat lebih banyak selain mengirimkan bantuan kemanusiaan, pemboikotan serta melakukan kecaman." Ia berharap, dukungan internasional yang semakin menguat dapat memberikan kekuatan untuk menghentikan kejahatan Israel secara efektif dan segera.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto berbicara dalam KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Palestina di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Baca juga: Presiden Prabowo Diskusi Strategis tentang Perdamaian Dunia di PBB
Peranan Indonesia dalam Mendukung Palestina
Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyampaikan sikap Indonesia mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi PBB mengenai solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Ia menegaskan, "Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan kami akan mendukung segala jaminan keamanan bagi Israel."
Prabowo menegaskan bahwa sikap tersebut sejalan dengan kebijakan Indonesia yang terus mendorong solusi dua negara sebagai jalan damai mengakhiri konflik. Ia menyatakan, "Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa, oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian."
Beliau menambahkan, "Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini."
Pidato Prabowo dilanjutkan setelah pernyataan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brazil Luiz Inacio Lula Da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa. Pada Sidang Umum ke-80 PBB, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Lula da Silva, menandai komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan solusi diplomatik.
Tags: Palestina Israel Prabowo Subianto PBB politik luar negeri Indonesia