Lynx Gagal Raih Kemenangan di Overtime, Diserang Turnover

Lynx Gagal Raih Kemenangan di Overtime, Diserang Turnover

24 Sep 2025 | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Lynx gagal mempertahankan keunggulan dan kalah di overtime, mengakibatkan seri semifinal semifinal WNBA semakin ketat.

Setelah memenangkan pertandingan pertama dengan semangat di kuarter keempat, Minnesota Lynx menargetkan keunggulan seri yang kokoh dan berusaha memperkecil jarak dengan kemenangan kedua untuk menguasai seri semifinal WNBA. Dinamika pertandingan di ESPN ini diharapkan menjadi pertunjukan menarik, didukung suasana penuh antusias di Target Center yang akan mendukung tim kebanggaan mereka untuk unggul 2-0 di babak semifinal WNBA.

Peran Courtney Williams menjadi sangat krusial di pertandingan ini, seperti di Game 1, dengan catatan 23 poin, delapan rebound, dan tujuh assist. Ia juga aktif merebut ball handler Phoenix Mercury, mencatat lima steal. Lynx sangat berambisi untuk merayakan ulang tahun Napheesa Collier dengan kemenangan sebelum seri berpindah ke Phoenix pada hari Jumat.

Dalam rangka menyambut hari istimewa, Collier tampil agresif di awal pertandingan dengan sembilan poin di kuarter pertama, membuka peluang serangan Minnesota. Alyssa Thomas turut membantu mengatur permainan, memberikan beberapa assist awal, membantu Lynx memimpin dengan keunggulan dua poin di akhir kuarter.

Setelah kuarter pertama, kolaborasi antara Collier dan Kayla McBride membuat Lynx mendominasi permainan. Mereka bermain dengan intensitas tinggi, dengan pertahanan yang menyulitkan serta serangan yang mengalir lancar, menghasilkan selisih 14 poin di kuarter kedua. Minnesota mencetak 27 poin, sementara Phoenix hanya mampu mengumpulkan 13 poin. MVPhee memimpin serangan, diikuti oleh pemain lainnya dengan solid.

Memasuki kuarter ketiga, terlihat seolah-olah ada perubahan energi, dimana Lynx kehilangan fokus dan melakukan beberapa kesalahan dalam mengendalikan bola, sehingga Phoenix Mercury mulai kembali mendekat. Meskipun unggul, beberapa turn over buruk memicu Mercury melakukan lari 15-3 di menit-menit terakhir kuarter tersebut.

Saat pertandingan masih seimbang, Lynx harus tampil lebih tenang dan fokus untuk menahan laju Mercury. Perlawanan defensif mereka terlihat meningkat di awal kuarter keempat yang berhasil mengembalikan keunggulan menjadi 11 poin. Tapi, Phoenix tidak menyerah dan mencetak run 7-0, memotong jarak menjadi empat poin di lima menit tersisa. Turn over lagi mempermudah Mercury menyamakan skor menjadi 70 poin setelah Satou Sabally melakukan ancang-ancang And-1.

Di akhir pertandingan yang penuh tensi, Lynx sempat memimpin tiga poin dengan sisa 20,7 detik. Saat itu terjadi, terjadi kericuhan dan peluang bagi Mercury untuk menyamakan kedudukan, di mana Sami Whitcomb akhirnya memukul bola dan menyamakan skor dengan 3,4 detik tersisa. Napheesa Collier memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan tapi gagal, sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Perpanjangan waktu berlangsung sulit bagi Lynx yang kesulitan mendapatkan peluang terbaik di sisi ofensif. Alyssa Thomas memanfaatkan kekuatannya untuk menciptakan poin, bahkan memperlebar jarak menjadi enam poin dengan kurang dari dua menit tersisa. Minnesota berjuang keras dengan beberapa tembakan penting, tetapi layup Alyssa Thomas yang minim waktu adalah tembakan terakhir yang memastikan kekalahan Lynx dengan skor akhir 89-83.

Kerap Turn Over Jadi Penyebab Kekalahan

Ini adalah cerita klasik kekalahan Lynx yang kembali terbukti. Mereka melakukan 18 turnovers yang menghasilkan 21 poin bagi lawan. Durasi dari kesalahan-kesalahan tersebut dan dampaknya pada serangan menjadi faktor utama yang mempengaruhi hasil pertandingan.

Turnover terjadi di momen-momen krusial, termasuk pelanggaran inbound lima detik saat pertandingan tersisa 46,8 detik dan Lynx memimpin tiga poin. Selain itu, setiap kehilangan bola seolah memicu efek beruntun di beberapa serangan berikutnya, memperburuk posisi mereka di lapangan. Kekurangan seperti ini biasanya menjadi faktor penentu kekalahan.

Perbedaan Signifikan Antara Paruh Pertama dan Kedua

Di awal pertandingan, Lynx menunjukkan performa gemilang di kedua sisi lapangan, terutama di kuarter kedua, dengan pergerakan bola yang cepat dan pertahanan yang menyulitkan serangan Mercury. Namun, suasana berubah drastis setelah jeda, di mana mereka kesulitan mengembalikan ritme serangan, dan pertahanan mereka mulai tertinggal setelah Phoenix terus menekan. Meski Mercury tetap gigih, Minnesota tetap memiliki banyak pelajaran dari pertandingan ini.

Baca juga: Pelatih Cheryl Reeve Tanggapi Resmi Pengpecatan Sandy Brondello dari Liberty

Fokus Pada Kuarter Kedua

Kekalahan yang menyakitkan ini harus segera dilupakan dan Lynx perlu mengulang performa dari kuarter kedua. Mereka masih memiliki beberapa hari untuk mempersiapkan diri sebelum pertandingan berikutnya dan harus tampil maksimal agar bisa mengamankan kembali keunggulan di kandang dalam pertandingan penting di Arizona. Mengulang performa kuarter kedua harus menjadi prioritas utama saat mereka menatap game ketiga ini.

Jumpa di Phoenix Jumat nanti. 🏀 pic.twitter.com/8LL6zul19U

— Minnesota Lynx (@minnesotalynx) 24 September 2025

Baca juga: Cameron Brink Jadi Andalan LA Sparks Setelah Pulih dari Cedera ACL

Perkembangan Next Series

Seri semifinal ini sekarang menuju Phoenix dengan skor seri imbang 1-1, dan pertandingan akan berlangsung pada Jumat pukul 20.30 waktu setempat di ESPN 2. Lynx berusaha bangkit dan menyelamatkan musim mereka di padang pasir.

Tags: WNBA Semifinal Phoenix Mercury sembilan belas Lynx kekalahan dramatis

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan