Gervonta "Tank" Davis menghadapi risiko menjadi bahan meme jika tidak menganggap serius kehadiran Jake Paul dalam pertarungan mereka yang dijadwalkan berlangsung pada 14 November.
Fenomena ini mencuat setelah penampilan Davis dalam konferensi pers peluncuran acara di New York, yang menunjukkan sikap acuh dan kurang serius. Perilaku ini menuai perhatian karena bisa mempengaruhi persepsi publik dan kredibilitasnya sebagai petarung kelas dunia.
Promotor tinju terkenal, Eddie Hearn, menyebut Paul sebagai petarung "rata-rata" pada tahun 2022. Meski telah menjalani 13 pertandingan sampai 2025, Paul belum pernah menghadapi kompetitor yang dianggap layak oleh banyak penggemar tinju. Ia sendiri bahkan menyatakan, “Sabuk-sabuk tak berarti apa-apa,” dan menambahkan, “Apa yang saya lakukan di olahraga ini adalah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.”
Dalam dunia maya dan media sosial, rekor dan prestasi seringkali kalah penting dibandingkan momen viral. Dengan postur, gaya bertarung unik, dan kepercayaan diri yang tidak terbendung, Paul memiliki potensi merubah citra "Tank" menjadi meme jika Davis tidak waspada dan malah lengah menjelang pertarungan.
Untuk pertarungan ini, tidak akan tercatat di BoxRec karena sifatnya yang lebih sebagai pertandingan eksibisi — 10 ronde tiga menit, menggunakan sarung tangan 12 ons, dan batas berat 195 pound — tapi penonton dari seluruh dunia yang menonton melalui Netflix menjadi hakim sejati, dan penilaian mereka bisa lebih menyakitkan daripada gontoran dari badan pengawas resmi.
Berbeda dengan Davis, yang memiliki catatan performa jauh lebih baik dan reputasi sebagai salah satu petarung terkencang di kelasnya, kehadiran Paul di atas ring membawa risiko besar. Paul, yang awalnya terkenal sebagai influencer, telah menunjukkan perkembangan berkat kemenangan melawan Julio Cesar Chavez Jr. dan kemampuan menciptakan momen viral yang mendunia, termasuk pertandingan melawan Nate Diaz dan Mike Perry yang mendulang perhatian luas.
Sementara Davis dikenal sebagai petarung kelas dunia yang menghabiskan kariernya dengan kecekatan dan kekuatan pukulan, dengan rekor dan statistik yang mengesankan. Dia pernah menjatuhkan Leo Santa Cruz, mengalahkan Rolly Romero, dan merobohkan Ryan Garcia dengan pukulan tubuh yang keras. Rekor dan performanya yang konsisten telah mendatangkan pendapatan besar dari siar pay-per-view yang ditangani oleh jaringan seperti Showtime dan Prime Video.
Pada konteks perhatian dan antusiasme ini, sikap acuh Davis pada hari peluncuran tampaknya menjadi pertanda bahwa ia tidak sepenuhnya fokus. Ia bahkan lupa tanggal pertarungan dan tidak tahu bahwa acara diselenggarakan oleh Most Valuable Promotions (MVP). Ketika ditanya kapan pertarungan akan berlangsung, Davis hanya menjawab setengah hati, dan Paul menyindir, “Goblok banget” sebagai responsnya.
Sebuah pola yang mengingatkan pada sejarah potensi bahaya ketika petarung menganggap remeh lawan yang dianggap remeh. Contohnya adalah kekalahan Tyson Fury dari Francis Ngannou, dan sebaliknya, keberhasilan Anthony Joshua yang menundukkan Ngannou dengan mudah. Bahkan, legenda seperti Lennox Lewis dan Mike Tyson pernah menghadapi insiden tak terduga yang mengubah nasib mereka di atas ring.
Dengan tinggi badan 6’1” dan Davis hanya 5’5”, perbedaan jarak dan kekuatan bisa menjadi faktor penentu. Jika Davis menghormati Paul dan bermain secara serius, kemenangan mungkin akan mudah, seperti yang dialami Joshua. Namun, jika menganggap remeh, seperti Fury, risiko kekalahan besar bisa terjadi dan merusak reputasi Davis yang selama ini telah dibangun keras.
Di era digital sekarang, satu momen viral bisa mengubah citra seorang petarung. Pertandingan ini menegaskan bahwa dalam dunia tinju modern, reputasi tidak hanya ditentukan dari gelar juara, tetapi juga dari klip-klip yang menyebar luas di internet dan mempengaruhi persepsi publik. Bahkan, sebuah knockout satu ronde atau momen canggung bisa membuat status Davis sebagai petarung terbaik tergeser dan dia kini berpotensi menjadi bahan candaan yang tak berujung.
Dengan segala keunggulan dan kekuatan Davis, kekhawatiran akan adanya momen yang tidak terduga tetap ada. Kalau dia tidak serius dan menganggap remeh Paul, bisa saja itu menjadi momen yang mengubah seluruh narasi dan menurunkan citra sebagai petarung papan atas. Sebuah kegagalan kecil dari Davis bisa menjadikannya bahan meme, dan mengubur peluang pertarungan besar di masa depan melawan petarung elit lainnya.
Tags: tinju pertarungan Jake Paul vs Gervonta Davis reputasi petarung viral moments eksibisi tinju