Manajer Brendan Rodgers menyoroti perjalanan Celtic ke final Piala UEFA 2003 sebagai inspirasi saat timnya berusaha memanfaatkan peluang di kompetisi Europa League musim ini, usai gagal lolos ke Liga Champions.
Setelah tersingkir di babak playoff Liga Champions akibat kekalahan adu penalti dari Kairat Almaty, Celtic kini fokus menghadapi pertandingan pertama di fase grup melawan Red Star Belgrade yang digelar di Ibukota Serbia, pada Rabu malam.
Perjalanan Celtic menuju final Piala UEFA dua dekade lalu bermula dari kegagalan mereka di babak playoff Liga Champions saat kalah dari Basel.
“Kita harus melupakan Liga Champions,” ujar Rodgers. “Itu sudah berakhir. Kita tidak bisa menatap ke belakang.”
“Sekarang, kita harus menatap ke masa depan dan memperbaiki performa baik di dalam maupun di luar lapangan.”
“Di lapangan, ada momen-momen luar biasa yang telah dibuat oleh para pemain, dan pencapaian tahun 2003 hadir setelah kekecewaan karena gagal lolos,” tambahnya.
Manajer asal Inggris ini menegaskan bahwa kompetisi Europa League bukan sekadar pengisi waktu, melainkan peluang besar bagi Celtic untuk bersaing di level internasional. Ia mengungkapkan antusiasmenya terhadap tantangan yang akan dihadapi dan kesempatan untuk melihat pemain mereka berkembang di level tersebut.
“Kami ingin memberi usaha terbaik di kompetisi ini. Di Liga Champions musim lalu, kami tampil kompetitif, dan itu adalah hal yang kami inginkan,” ujarnya.
“Dan di turnamen ini, kami merasa bahwa dengan peningkatan yang akan kami capai sepanjang musim, kami bisa tampil lebih baik lagi. Mulai dari pertandingan pertama Rabu malam, kami ingin mendorong diri untuk meraih hasil terbaik. Dan kami yakin bisa melakukannya.”
Rodgers menyatakan optimismenya dalam menghadapi kompetisi ini, sekaligus menegaskan bahwa Celtic memiliki peluang besar untuk tampil menanjak dan meraih hasil positif, jika mereka terus memperbaiki performa mereka sepanjang musim.
Tags: Celtic Liga Champions Europa League Brendan Rodgers Kairat Almaty Red Star Belgrade