Swedish Defense Minister Pal Jonson speaks to journalists as Defence ministers from the "coalition of the willing" nations, who are some of Kiev's closest allies, meet at NATO headquarters in Brussels on 10 April to discuss how to best support Ukraine after a potential ceasefire. Anna Ross/dpa

Swedia Desak Eropa Tingkatkan Persiapan Konflik Militer

23 Sep 2025 | Fitri Handayani | Berita | Berita Internasional

Menanggapi ancaman dari Rusia, Swedia mendesak Eropa tingkatkan kesiapan perang dan memperkuat kerjasama pertahanan untuk menghadapi tantangan disengkarakannya.

Menanggapi meningkatnya ancaman dari Rusia, Menteri Pertahanan Swedia Pål Jonson mendesak seluruh negara Eropa untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi konflik bersenjata. Jonson menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di Berlin, menegaskan perlunya perubahan mindset dari kesiapan damai ke kesiapan perang.

"Kita perlu mengadopsi pola pikir baru di Eropa, dari pola pikir masa damai menjadi kesiapan perang," katanya. Ia menambahkan bahwa Rusia tengah melakukan rearmament secara besar-besaran dan mengembangkan angkatan bersenjata yang lebih mematikan, dengan kemajuan signifikan dalam pengembangan senjata jarak jauh dan teknologi peperangan elektronik.

Baca juga: Alaa Abdel Fattah Dibebaskan dan Bersatu Kembali dengan Keluarganya

Kebutuhan Koordinasi Lebih Dalam di Antara Sekutu NATO

Jonson memperingatkan bahwa para mitra NATO harus meningkatkan koordinasi mereka dalam bidang pertahanan. "Kami membicarakan keberagaman dalam hal investasi pertahanan di dalam aliansi, itu tidak baik. Saya tidak ingin melihat fragmentasi dalam hal investasi pertahanan," ujarnya.

Swedia, setelah sebelumnya bersikap netral selama Perang Dingin, resmi bergabung dengan NATO tahun lalu sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina. "Kami memandang Ukraina sebagai perisai — atau pedang, jika mau, — melawan ekspansi militer Rusia," ujarnya.

Ia menggarisbawahi bahwa beban dukungan keuangan untuk Ukraina saat ini ditanggung oleh semakin sedikit negara anggota NATO, yang menjadi perhatian dalam menjaga solidaritas aliansi tersebut.

Baca juga: Uzbekistan Pimpin Gerakan Melawan Kemiskinan di Asia Tengah

Kerjasama Bilateral yang Lebih Kuat antara Swedia dan Jerman

Dalam upaya memperkuat pertahanan bersama, Jonson menyerukan peningkatan kerjasama bilateral antara Swedia dan Jerman, terutama dalam standardisasi dan kontrak jangka panjang. Ia menilai kedua negara memiliki strategi pertahanan yang sejalan, terutama karena keduanya tengah berinvestasi secara besar-besaran di bidang ini setelah mengalami periode pendanaan yang minim sebelumnya.

Jonson menjelaskan bahwa kedua negara menghadapi tantangan yang sama akibat perang di Ukraina dan ancaman dari Rusia di kawasan Laut Baltik. Investasi besar tersebut menjadi bagian dari usaha kedua negara untuk meningkatkan pertahanan nasional di tengah meningkatnya ketegangan global.

Tags: Rusia NATO pertahanan Swedia Jerman

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan